Karena sejak kabinet II hingga kabinet V yang baru bubar kemarin berturut-turut para menteri melaju dengan Volvo 264 GL 1976, Volvo 264 GL 1980, Volvo 264 GL 1982 dan Volvo 740 GLE.
Tapi, dipilihnya Volvo buat kabinet baru ini bukan karena alasan langganan atau apa.
"Mercy atau BMW memang bagus, representatif, punya kecepatan tinggi. Tapi terlalu mewah hing-
ga harganya tak terjangkau. Akan mahal kalau membeli dalam jumlah banyak. Kita tak punya dana," jelas Moerdiono.
Oleh sebab itu Setneg kemudian memilih Volvo 960 lantaran efisiensi dan tak ingin terjadi pemborosan.
"Tapi, Volvo itu juga cukup gaya dan berwibawa," kata Moerdiono.
Selain itu pertimbangan dipilihnya kendaraan Swedia ini karena punya ruang penumpang lumayan lapang. Jadi bisa membawa banyak berkas atau file. Semacam kantor kedua gitu.
"Sebab dalam melakukan kegiatannya bukan mustahil para menteri menyelesaikan kerjaan di mobil. Dan ini perlu ruang lega," papar Moerdiono lagi.
Bahkan percakapan penting atau lobi tak jarang dilakukan di dalam kendaraan. Tentu sulit kalau mesti berhimpit di kabin yang sempit.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR