Namun, di tengah perjalanannya ke Bandar Lampung, Ahmadi Afandi merasa ada beberapa orang yang turut di dalam mobil ambulans yang dikemudikan itu.
(Baca Juga: Wuih, Ambulans Berbasis Wuling Confero Sudah Terjual Ratusan Unit)
"Pada saat itu memang kondisinya malam, sekitar pukul 23.00 WIB, masuk ke jalan sepi mulai kerasa kaya ada orang di belakang itu, padahal kosong," cerita Ahmadi Afandi, yang dikutip GridOto.com dari Tribunlampung.co.id.
"Saya sempat merasa takut. Tapi saya coba beranikan diri, saya berhenti dan saya buka kaca mobilnya semua," imbuh Ahmadi Afandi.
"Dengan begitu, saya coba menunjukan, bahwa saya tidak ingin diganggu, saya sudah bantu orang dengan ikhlas jadi jangan ganggu saya," tambah Ahmadi Afandi.
Tak hanya cerita mistis, Ahmadi Afandi mengatakan, menjadi sopir ambulans juga dituntut tetap profesional dan amanah.
Kondisi jalan yang ditempuh, kata Ahmadi Afandi, juga tak selalu mudah. Seperti melewati pegunungan dan jalan berlobang sehingga membuatnya pernah kecelakaan.
(Baca Juga: Wuling Donasikan Ambulans Confero ke Lembaga Rumah Zakat, Gratis Melayani Masyarakat)
"Sempat juga terjadi insiden karena posisinya habis hujan lebat, jalan agak sedikit licin, mobil oleng lalu nabrak tebing," ujar Ahmadi Afandi.
Cerita serupa juga disampaikan Veri Hormes (39), sopir ambulans gratis di Pemkot Bandar Lampung lainnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Lampung |
KOMENTAR