Dan yang cukup membuat perbedaan lagi adanya teknologi start-stop engine, untuk menghemat konsumsi BBM saat motor berhenti lama.
Riding Position & Handling
Keduanya kompak punya tinggi jok 790 mm, buat rider berpostur 172 cm sih kaki sedikit jinjit saat turun keduanya.
Padahal itu sudah terbantu dengan ujung jok yang menyempit. Tapi misal hanya 1 kaki yang turun, maka bisa menapak sempurna.
Busa jok keduanya terasa kaku, tapi tampilannya cukup ok. Vespa GTS Super 150 kulit hitam motif bintik-bintik dengan garis putih di sekeliling jok.
(Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Vespa Tambah Lagi Dealer di Kota Surabaya)
Sedangkan Vespa Sprint S 150 punya jok yang bagian pengendara model garis-garis, sedang bagian penumpang hitam polos.
Posisi setang keduanya terbilang rendah dan nyaman karenanya tangan jadi lebih rileks. Buat bermanuver pun enggak menyulitkan.
Pijakan kaki terbilang luas, meski ada pembatas di tengah-tengah dek. Kaki memang enggak bisa terlalu selonjoran, tapi sudah cukup memadai untuk mendapatkan posisi yang nyaman.
Jadi pembonceng, naik Vespa GTS Super 150 dipaksa mengangkang karena bodi belakang yang memang lebar banget.
Untungnya terbantu adanya footstep yang bisa dilipat ke dalam bodi, jadi yang dibonceng pun bisa lebih nyaman.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR