Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nyoba Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250 Yang Lama Aja Asyik, Gimana Yang Baru?

Dimas Pradopo - Sabtu, 30 November 2019 | 09:57 WIB
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

GridOto.com - Heboh Kawasaki Ninja ZX-25R yang dikenalkan di Tokyo Motor Show (TMS) 2019 jelas-jelas bikin penasaran. Biar enggak terlalu penasaran, yuk kita coba pendahulunya, Kawasaki ZXR-250.

Emang ada unitnya?

Ternyata yang pertama, sebelum Kawasaki meluncurkan Ninja ZX-25R, sudah ada sportbike 250 cc 4 silinder yang dirilis pada rentang 1988 sampai 2004 yaitu ZXR-250.

Motor ini dipasarkan di Jepang, China dan Malaysia. Juga sempat masuk ke Australia dan Eropa lewat importir umum.

Ternyata yang kedua, sang pendahulu ZX-25R, ZXR-250 ini ada unitnya di Indonesia. Salah satunya dimiliki oleh Eko Agus Fidrianto.

Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

"Di Indonesia jarang banget, kalau enggak salah cuma ada tiga unit saja. Dulu dapat sudah di Indonesia, info dari pemilik sebelumnya dia dapat motor ini dari hasil lelang," jelas Eko.

"Tapi waktu dapat enggak serapi ini, karena motor enggak dipakai malah banyak yang rusak. Dari tahun 1993 sampai sekarang, masih 6.000 km," tuturnya

Dan kami sudah mendapatkan izin untuk mencobanya! Okelah langsung gas tipis-tipis, motor 'rare', pelan-pelan saja.

Baca Juga: Kenalan Sama Kawasaki ZXR-250, Pendahulu Ninja ZX-25R, 250 4 Silinder Yang Eksotis

Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

Handling & Riding Position
Pertama duduk di joknya, langsung terasa kalau motor ini kecil sekali. Bodinya boleh lebar dan tampak gemuk, tapi ternyata tinggi joknya cuma 735 mm.

"Sepertinya dibikin untuk orang Jepang zaman dulu, kan kecil-kecil mirip orang Indonesia," kekeh Eko.

Meski joknya pendek tapi setang jepitnya yang underyoke memaksa badan rebahan banget. Begitu juga dengan footstepnya yang tinggi, benar-benar posisi duduk ala sportbike.

Dan yang bikin kaget lagi adalah bobot motornya yang super ringan. Cuma 141 kg, berasa naik Yamaha V-Ixion, enteng banget!

Bandingkan dengan Ninja 250 dua silinder yang beredar saat ini di Indonesia, beratnya mencapai 164 kg. Bahkan varian satu silindernya, Ninja 250 SL, masih 150 kg.

Baca Juga: Stroke Up Kawasaki Ninja 250 FI Jadi 300 Cc, Perlu Tambah Kapasitas Oli?

Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

Bobot ringan ini jelas diperoleh dari rangka deltabox dan swing arm yang materialnya dari aluminium.

Sedang spek kaki-kakinya, yang depan sudah pakai suspensi upside down dikawal double disc brake dengan masing-masing menggunakan kaliper dua piston.

Yang belakang monoshock dan sudah disc brake juga. Uniknya, roda belakang menggunakan diameter roda 18 inci, sedang yang depan 17 inci.

"Susah tuh cari roda belakang 18 inci lebar 140 atau 150. Kebanyakan di pasaran adanya ring 17," curhat Eko.

Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

Performa
Seketika tombol starter di tekan, suara knalpotnya langsung bergemuruh, langsamnya saja sudah lebih heboh dari mesin Ninja 250 yang dua silinder.

Terlebih knalpotnya sudah pakai full system handmade, "Aslinya rusak, saya cari belum dapat, jadi ya pakai custom saja dulu. Tapi suaranya malah jadi lebih keluar saya suka blayer-blayernya," kata Eko sambil tersenyum.

Baiklah kita coba blayer, dan memang benar, awalnya agak ngebas tapi makin tinggi putaran mesinnya, suaranya makin melengking. Makin terasa saat menyentuh 10.000 rpm.

Spesifikasinya, ZXR-250 ini mengusung mesin berkapasitas ruang bakar 249 cc. 4-silinder segaris, DOHC, 16-klep, radiator, dan transmisi 6-percepatan. ZXR-250 menggunakan karburator Keihin CVK D30 sebanyak empat buah.

Baca Juga: Seperti Ini Suara Kawasaki Ninja 4 Silinder Pakai Knalpot Racing, ZXR-250 Saudara Tua ZX-25R

Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250
Test Ride Kawasaki Ninja 250 4 Silinder, ZXR-250

Klaim tenaganya 45 dk pada 15.000 rpm dan torsi maksimal 24,5 Nm di 11.500 rpm ini punya limiter hingga 19.000 rpm. Enggak terlalu besar ya, bandingkan dengan Ninja 250 dua silinder terbaru powernya 39 dk. Beda tipis lah.

Konfigurasi ruang bakarnya yang over bore (49 x 33,1 mm) dengan stroke sangat pendek, membuat mesinnya selalu minta berkitir di putaran tinggi.

Buat harian memang merepotkan karena mesin ini baru terasa nendang tarikannya di 10.000 rpm. Harus pintar-pintar jaga putaran mesin.

Tapi di atas 10.000 rpm, suara mesinnya langsung menjerit. Apalagi ketika pindah gigi di dekat limiter, tepatnya di 18.000 rpm. Mirip kaya naik moge 600 cc 4 silinder.

"Larinya sih biasa aja, tapi suaranya memang keren," yakin Eko yang juga punya BMW S1000RR di garasi rumahnya.

Penasaran suara dan detail motornya, langsung tonton di video berikut ya;

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

VinFast Jawab Kekhawatiran Soal Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa