Atau bisa juga menjadi peluang untuk sejenak mengistirahatkan tubuh dari ruwetnya aktivitas kantor.
(Baca Juga: Benarkah Keberadaan Tol Kunciran- Serpong Jadi Pemecah Kemacetan Kota Jakarta?)
2. Cuek
Tak dapat dimungkiri peristiwa macet membuat siapapun rentan emosi, setuju kan sob?
Namun, disarankan untuk memilih tidak mengikuti emosi tersebut, karena akan menambah masalah baru. Seperti menimbulkan pertikaian sesama pengemudi.
Makanya, jika merasa jengkel saat pengemudi seenaknya memotong di tengah semrawutnya lalu lintas, abaikan saja, jangan jadikan itu masalah besar.
Cuek dan mulailah mengalihkan pikiran. Ini akan membantu menghentikan amarah terhadap perilaku sembrono pengemudi lainnya.
3. Santuy
Manakala Anda sudah mulai cemas atau gelisah melihat kemacetan yang tak kunjung terurai, hadapilah dengan santuy (bahasa gaul santai).
Lagipula, pemandangan kendaraan yang bergerak lambat, suara klakson di kejauhan, atau injakkan kaki di pedal bukan sesuatu yang buruk untuk dialami.
4. Sering Tersenyum
Senyum bahagia adalah salah satu pendorong utama untuk meredakan stres dalam diri.
Maka dari itu, daripada bermuram durja saat terjebak kemacetan dengan laju kendaraan hanya 0-5 kilometer per jam tetaplah terima dengan legawa dan tebar senyuman.
Pasalnya bukan hanya kemacetan yang dihadapi, tapi rentetan suara klakson yang terus menggema di jalan raya.
Soal bunyi klakson, sejumlah mobil yang beredar di pasaran saat ini memiliki sudah fitur unik untuk memberikan rasa nyaman kepada pengemudinya.
Seperti fitur noise cancellation di beberapa mobil yang mampu menangkal suara bising seperti klakson, knalpot dan sebagainya yang masuk ke dalam kabin.
Dampaknya pengemudi dapat tetap merasakan ketenangan meski berada di tengah kemacetan.
Itu dia tindakan sederhana yang bisa dilakukan saat mengalami kemacetan Sob.
Meski macet merupakan peristiwa yang menyebalkan, namun setiap pengemudi berhak menentukan pilihan bagaimana cara menyikapinya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
KOMENTAR