GridOto.com – Bicara performa Honda Genio, pasti ada hubungannya sama mesin baru 110 cc eSP yang masih 1 silinder 4 langkah SOHC 2 katup berpendingin udara dengan pasokan bensin injeksi.
Mesin ini kabarnya akan jadi mesin skutik 110 cc Honda di masa depan. Tohiyuki Inuma, President Director PT. Astra Honda Motor tak menampik jika ke depannya skutik 110 cc Honda akan pakai platform yang sama dengan Genio.
Perbedaan paling mendasar pada mesin Honda Genio ada di konfigurasi bore x stroke yang kini jadi 47 x 63,1 mm. Sangat overstroke dengan rasio kompresi 10,0:1
Tenaga maksimal Genio diklaim 8,9 dk pada 7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm di 5.500 rpm, lebih besar dari BeAT yang hanya 8,5 dk di 7.500 rpm dan 9 Nm pada 6.500 rpm.
Baca Juga: Bukan Dituang Langsung, Begini Cara Ganti Oli Mesin Honda Genio
Selain itu, mesin baru Genio ini juga lebih ramping, oli cuma 650 ml. Bobotnya lebih ringan sekitar 2 kg kalau dibanding mesin BeAT.
Lalu apa keunggulannya jika dibandingkan dengan mesin Honda BeAT?
Pertama, dengan langkah piston sangat panjang, 63,1 mm punya torsi yang besar terutama di putaran rendah.
Makanya tarikan awal saat start atau ketika stop and go di kemacetan Genio begitu responsif.
Yuk langsung kita bandingkan akselerasi keduanya dengan alat ukur Racelogic Performance Box. Digas oleh rider yang sama (Postur tester 173 cm 64 kg), hasilnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini;
Honda Genio
0-60 km/j: 7 detik
0-80 km/j: 13,7 detik
0-100 km/j: 28 detik
0-100 m: 8,2 detik (64,3 km/j)
0-201 m: 13,3 detik (79,1 km/j)
0-402 m: 21,6 detik (92,4 km/j)
Top speed spido: 109 km/j
Top speed Racelogic: 103,1 km/j
Honda BeAT
0-60 km/j: 6,5 detik
0-80 km/j: 12,2 detik
0-100 km/j: -
0-100 m: 8,3 detik (@66,7 km/j)
0-201 m: 13,2 detik (@81,5 km/j)
0-402 m: 21,3 detik (@94,3 km/j)
Top speed spido: 105 km/j
Top speed Racelogic: 96,8 km/j
Baca Juga: Honda Genio Laku Sampai 4.000 Unit Tiap Bulan di Jawa Tengah, Paling Digemari di Daerah Ini!
Loh akselerasinya kok malah sedikit lebih pelan dari BeAT? Ternyata karena performa yang responsif hanya terasa di putaran bawah, di putaran tengah tenaganya terasa hambar.
Menyentuh 50 km/jam, mendadak ada transisi, tarikan melambat seperti tersendat dan kosong hingga 70 km/jam, setelah itu ngacir lagi sampai kisaran 100 km/jam.
Tak hanya kosong, di antara 50-70 km/jam itu juga muncul getaran yang terasa di dek dan jok.
Rasanya ini juga salah satu ciri khas mesin long stroke, getaran lebih besar dari yang stroke pendek.
Tapi jangan khawatir, dengan teknik membuka gasnya diurut perlahan getaran bisa diminimalisir.
Dengan karakter mesin demikian, maka wajar jika hasil tes akselerasi Genio kalah dari BeAT, karena kendati awalnya cepat namun di kecepatan menengah justru tersusul. Tapi bedanya tipis kok.
Dan asyiknya di Genio ini top speed-nya jadi lebih tinggi. Top speed Genio tembus 109 km/jam sedang BeAT hanya 105 km/jam.
Baca Juga: Spek Lengkap Roller Honda Genio, Bisa Tukar Dengan Motor Ini
Satu lagi keunggulan mesin Genio adalah pada konsumsi bensinnya. Karena sangat responsif di putaran bawah, membuat rider tak perlu buka gas dalam-dalam untuk membuatnya ngacir.
Dari hasil tes secara full to full dan dilakukan sebanyak 3 kali dengan bensin RON 92, didapat angka rata-rata yang sangat mengejutkan, tembus lebih dari 50 km/liter layaknya sebuah motor bebek, tepatnya 51,3 km/liter!
Rasanya, mesin Honda Genio ini memang lebih mengutamakan respon awal dan konsumsi bensin yang lebih efisien. Namun sedikit mengorbankan performa di putaran menengah.
Ah rasanya, buat harian dengan lalu lintas yang padat, pengendara motor di Indonesia lebih banyak berkendara di kisaran 20 sampai 60 km/jam saja ya hehee..
Masih okelah!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR