Di daerah ini kendaraan akan bergerak melebar tanpa dikehendaki pengemudi.
Di kilometer 94 ada turunan tajam ke kanan dan membuat bidang pandang terbatas karena blind spot.
Sementara di kilometer 92 hingga 91 jalan menurun dan lurus.
(Baca Juga: Ada Kesalahan Desain di Tol Cipularang KM 90? Ini Kata Pakar dari ITB)
Kondisi ini memicu pengemudi terbuai memacu kecepatan mobil melebihi batas maksimal yang ditentukan.
"Bagi kendaraan besar ada risiko rem blong," kata Jusri.
Menurut Kanitlaka Satlantas Polres Purwakarta, Iptu Asep Kusmana, faktor human error juga sering memicu kecelakaan di Tol Cipularang.
Salah satunya adalah karena pengemudi mengalami microsleep.
Microsleep adalah tidur sementara secara mendadak dalam beberapa detik yang biasanya terjadi karena lelah atau bosan.
"Karena mengantuk menjadi faktor paling tinggi kecelakaan di situ, meski microsleep itu hanya beberapa detik tapi akibatnya fatal, dan hampir selalu tabrak belakang kendaraan," ujarnya.
Nah, jadi enggak melulu harus dikaitkan sama hal mistis ya sob, karena penyebab kecelakaan itu bisa dari bermacam faktor.
Intinya, tetap waspada dan berhati-hati saat berkendara ya!
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | GridOto.com,TribunCirebon.com |
KOMENTAR