Tangan harus menahan motor, supaya enggak langsung ambruk karena setang langsung ingin berbelok sampai mentok.
Tapi hal ini enggak berasa sewaktu melibas jalan dengan tikungan panjang. Motor lebih mudah dikendalikan dan nyaman.
Untuk penggunaan dalam kota, enaknya pakai mode berkendara Urban, respon mesin yang sudah ride by wire ini terasa lembut, enggak ngagetin.
Kalau ketemu jalanan agak lancar, bisa coba mode Touring dengan respon mesin yang lebih agresif.
(Baca Juga: Kredit Ducati Panigale V4S, Cicilan Termurahnya Bisa Beli Yamaha Nmax!)
Satu lagi mode Sport, ini sih enak buat sunmori atau ketemu jalan yang sepi ya, bisa juga dipakai untuk trackday di sirkuit karena mesin jadi sangat responsif.
Mesin
Jantung Monster 821 terbaru ini menggunakan mesin Testastretta 11°, L-Twin, 4 Desmodromically Actuated Valves Per Cylinder, dengan pendingin cairan.
Kapasitas mesinnya 821 cc, dengan klaim tenaga maksimalnya mencapai 109 dk di 9.250 rpm dan torsi 86 Nm pada 7.750 rpm.
Mencoba akselerasinya menggunakan Racelogic, kecepatan 0-60 km/jam ditempuh dalam waktu 1,7 detik saja dan 0-100 km/jam hanya 3,6 detik.
Jarak 0-201 meter pun ditempuh dalam 7,5 detik pada kecepatan 157,4 km/jam. Kencang bangetkan?
Mesinnya ini punya suara yang halus untuk sebuah Ducati, dan suara knalpot bawaan yang terdengar merdu.
Mesinnya ini dipadu tiga buah riding mode, sudah sangat pas untuk sebuah naked bike kelas menengah.
Nah enggak enaknya, panas mesin berasa banget! Suhu mesin dengan rasio kompresi 12,8:1 ini bisa sampai 106 derajat celcius saat terjebak kemacetan.
(Baca Juga: Motor Sultan, Ducati Panigale V4 di Indonesia Tembus Rp 2 Miliar!)
Hawa panas lebih berasa di bagian kaki kanan, soalnya disana ada dua buah leher knalpot yang cukup besar.
Selain itu, kopling yang belum hidrolis juga memaksa tangan kiri berolahraga, karena lumayan keras ditariknya.
Soal konsumsi bahan bakar, dimodali BBM dengan oktan 98 angkanya mencapai 14,2 km/liter tuh.
Kesimpulan
Ducati memberi banyak update untuk Monster 821 ini dengan penambahan fitur. Desain yang legendaris juga menjadi nilai jualnya.
Mesin punya performa yang sangat memuaskan, cuma hawa panas dan kopling yang berat, cukup membuat kurang nyaman dipakai melewati lalu lintas yang padat.
Dipasaran, motor ini bersaing dengan sesama merek Eropa seperti MV Agusta Brutale 800, serta sejumlah merek Jepang Seperti Kawasaki Z900.
(Baca Juga: Mirip MotoGP, Tangki Ducati Panigale V4S Ternyata Sampai Kolong Jok)
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: Testastretta 11°, L-Twin, 4 Desmodromically Actuated Valves Per Cylinder, Water Cooled
Kapasitas mesin: 821 cc
Bore x Stroke: 88 mm x 67,5 mm
Perbandingan kompresi: 12,8:1
Tenaga maksimum: 109 dk @9.250 rpm
Torsi maksimum: 86 Nm @7.750 rpm
Transmisi: 6 percepatan
Rangka: Sasis teralis tubular baja tersabung dengan kepala silinder
Suspensi depan/travel: Upside down ? 43 mm / 130 mm
Suspensi belakang/travel: Adjustable monosok / 140 mm
Pelek depan: Palang 10 light alloy, 3.5” x 17”
Pelek belakang: Palang 10 light alloy, 5.5” x 17”
Ban depan: Pirelli Diablo Rosso III 120/70-17
Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso III 180/55-17
Rem depan: Cakram ganda ? 320 mm semi-floating, kaliper ganda
Berat kosong/isi: 180,5 kg/206 kg
Tinggi jok: Adjustable 785 mm-810 mm
Jarak sumbu roda: 1.480 mm
Rake/trail: 24,3°/93,2 mm
Kapasitas tangka: 16,5 L
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR