Bannya sendiri, untuk versi warna two tone, menggunakan ban tapak kasar Michelin Anakee dengan ukuran 110/80-19 depan dan 150/70-15 belakang.
Pengeremannya cakram ganda 320 mm semi floating dengan kaliper Brembo 4 piston di roda depan.
Sedangkan belakang cakram 220 mm non floating, dengan kaliper 2 piston. Dan pengereman sudah dilengkapi dengan ABS.
4. Fitur Canggih
Meski punya desain retro, fitur motor ini sudah canggih dengan komponen elektrikal kekinian.
Mulai dari spidometer yang kini pakai layar TFT 4,5 inci dengan ambient light adaptif, sesuai kondisi siang atau malam.
Informmasinya juga lengkap dari spidometer, takometer, odometer, gear, fuelmeter, jarak tempuh, riding mode, jam, voltase aki dan banyak lagi.
Kemudian ride by wire yang dibaca oleh control unit Marelli 7SM2, untuk mengatur buka-tutup katup pada throttle body Dell Orto 52 mm.
Lalu 3 buah riding mode yaitu road untuk jalanan aspal, lalu rain untuk jalanan licin dan off road untuk melibas tanah atau gravel.
Pada mode road, maka traction control dan ABS aktif secara moderat, cocok untuk jalanan aspal mulus dan riding sehari-hari.
(Baca Juga: Renard GT, Streetfighter Moto Guzzi Nyentrik Berbodi Serat Kabron)
Sedangkan mode rain, tentu akan membuat traction control dan ABS jadi lebih sensitif, untu menghindari ban belakang selip dan roda mengunci.
Pada mode rain juga respon mesin jadi lebih lembut, meski kita membuka gas secara cepat.
Sementara pada mode off road, traction control jadi tak terlalu sensitif dan ABS pada roda belakang otomatis tak aktif.
Tapi jika ingin mematikan traction control dan juga ABS pada roda depan, bisa diatur lewat setingan di layar spidometer.
Tak ketinggalan ada power outlet dikiri spidometer untuk mengisi daya gadget atau GPS.
(Baca Juga: Moto Guzzi V9 ‘Revenge’ Tambah Gentleman Bergaya Bobber Plus Sespan)
5. Pas Buat Postur Asia
Keistimewaan lain adalah motor ini sangat pas untuk rata-rata postur orang Asia loh.
Rider dengan tinggi 172 cm sangat mudah duduk di atas jok setinggi 830 mm, kaki mash bisa menapak dengan sedikit jinjit.
Joknya empuk dan pas menopang badan, namun tak membuat kaki terlalu ngangkang karena bagian tepi joknya dibuat lebih ramping.
Cover tangki yang besar dibuat lebih mengecil pada bagian yang bersentuhan dengan jok, jadi posisi kaki pun tak terlalu membuka.
Jika jok bawaan masih terlalu tinggi, Moto Guzzi sudah menyiapkan jok opsional yang lebih rendah 20 mm dan dijual terpisah.
Pijakan kaki nyaman ala motor touring, posisinya agak di depan dari posisi duduk pengendara.
Setang lebar membuat pengendalian motor lebih ringan dan mantap. Namun rawan bersenggolan saat dikemacetan.
Dengan posisi riding yang ditawarkan, terasa sangat mudah untuk mengendalian motor dengan bobot keringnya mencapai 208 kg ini.
Jadi enggak sabar mencoba motor ini langsung di Indonesia.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR