GridOto.com - Kepolisian Jember menyebut pelaku teror dengan cara membakar mobil dan ruang kelas di Kecamatan Sukorambi karena ingin menarik perhatian publik.
Dilansir dari Surya Malang, melalui aksinya didapati dua pelaku yaitu Nurul Hidayat (35) dan Toyib (40).
Pelaku ternyata ingin mengganggu ketertiban untuk mencari perhatian publik lalu mendapatkan imbalan berupa uang.
Hal ini ditegaskan Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo saat mengelar rilis pengungkapan kasus itu.
(Baca Juga : Keburu Emosi, Bus Tabrak Motor Langsung Dibakar, Padahal Belum Jelas Siapa yang Salah)
Pengungkapan berlangsung di garasi mobil milik M Asnawi di Dusun Ampo Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi, Jember, Selasa (14/5/2019).
"Sementara ini tujuan mereka adalah menganggu ketertiban untuk mencari perhatian publik, dan mendapatkan imbalan uang. Lebih dalam apa motif keduanya masih kami selidiki lebih lanjut," ujar Kusworo.
Salah satu orang pelaku, ingin menarik perhatian seorang kepala desa di Kecamatan Sukorambi.
Melalui aksi itu, diharapkan kepala desa dan warga setempat mengetahui jika pelaku bukanlah sembarang orang.
(Baca Juga : Makin Dramatis! Usai Ngamuk Hancurkan Motor, Ternyata STNK Juga Dibakar)
Jadi pelaku ini ingin mencoba menaikkan posisi tawar kepada kepala desa itu, bahwa dia adalah orang yang bisa dipandang.
"Kami masih dalami apakah ini terkait dengan Pilkades nanti atau tidak," tegasnya
Nurul Hidayat merupakan warga Dusun Ampo Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi.
Sedangkan Toyib adalah warga Desa Suci Kecamatan Panti.
(Baca Juga : Belum Selesai Teror Kain Api, Pagi Tadi Tiga Motor di Semarang Dibakar Orang Tak Dikenal)
Bagi warga setempat, kedua orang ini dikenal sebagai 'preman' kampung.
Bahkan salah satu orang yakni Toyib dikenal suka meminta uang kepada seorang kepala desa di Kecamatan Sukorambi, Jember.
Kepada sang kepala desa, Toyib kerap sesumbar kalau suara kepala desa akan aman jika maju di Pilkades mendatang.
Tetapi oleh sejumlah orang, sang kepala desa diminta tidak menuruti permintaan Toyib tersebut.
(Baca Juga : Belum Selesai Teror Kain Api, Pagi Tadi Tiga Motor di Semarang Dibakar Orang Tak Dikenal)
Beberapa orang meyakinkan kepala desa jika tidak perlu memberikan uang kepada orang yang dikenal sebagai preman tersebut.
Berdasarkan penyelidikan polisi, kedua orang itu secara sengaja membakar mobil di lokasi berbeda di Kecamatan Sukorambi.
Lokasi itu adalah bengkel reparasi mobil milik Puspo Yudho di Perum Kodim Gang VI Dusun Krajan Desa Jubung, dan garasi mobil milik M Asnawi di Dusun Ampo Desa Dukuhmencek, semuanya di Kecamatan Sukorambi.
Pembakaran itu terjadi mulai Sabtu (27/4/2019) hampir tengah malam sampai Minggu (28/4/2019) dini hari.
(Baca Juga : Apes! Dua Begal di Bogor Dikepung Warga, Motor Hangus Dibakar)
Polisi menyebut Toyib bersama Nurul melakukan pemufakatan jahat untuk membakar mobil.
"Pembakaran dilakukan secara random, lokasi yang dituju dan tempat yang dibakar juga diambil secara acak," imbuhnya.
Polisi yang mendapatkan laporan adanya tiga kebakaran hanya dalam waktu berjeda beberapa jam, langsung melakukan penyelidikan secara intensif.
Penyelidikan melibatkan Tim Laboratoritum Forensik Mabes Polri di Surabaya.
(Baca Juga : Cukup Dibakar, Suara Berdecit dan Kampas Rem Enggak Gigit Hilang!)
Polisi menemukan sejumlah barang bukti dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Setelah dua pekan bekerja keras, akhirnya penyelidikan polisi mengarah kepada Nurul dan Toyib.
"Beberapa barang bukti kami temukan, juga sepeda motor yang dipakai untuk sarana operasional kejahatan," pungkas Kusworo.
Artikel ini telah tayang di Suryamalang.com dengan judul Motif Dua Pembakar Mobil dan Ruang Kelas di Jember Ingin Mendapat Imbalan Uang.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Surya Malang |
KOMENTAR