Dan kalau kamu mau cari sarapan pagi di Kota Solo, maka soto satu ini bisa ikut dimasukan ke daftar kunjungan kuliner.
Selesai makan pukul 09.00 WIB tepat, kami pun langsung melaju santai bersama si Rebel 500 ke arah timur kota Solo, tepatnya Kabupaten Karanganyar.
Big Bike Honda satu ini ternyata masih asik lho untuk diajak macet-macetan, apalagi kaki masih bisa menapak penuh ke aspal saat motor berhenti.
Walaupun perlu diingat, ini macet ala Kota Solo, bukan seperti Jakarta ataupun Surabaya. hehehe
(Baca Juga : Mau Yamaha Nmax dan Honda PCX Bergaya Ala MotoGP? Budgetnya Mulai Rp 350 Ribu Nih!)
Oh ya, untuk penulis sendiri berbobot 65 kg dengan tinggi 165 cm, sedangkan boncenger hanya 50 kg dan tinggi 160 cm.
Perlu diperhatikan, Honda menyarankan agar penggunaan Rebel 500 hanya membawa boncenger dengan bobot maksimal 70 kg.
Mengingat bagian belakang (jok boncenger) tidak ditopang dengan rangka penuh alias hanya berlandaskan bodi sekaligus sepatbor belakang yang terbuat dari logam tebal.
Selama perjalanan, penulis hanya menggeber rata-rata sekitar 60 hingga 80 km/jam saja.
(Baca Juga : Jangan Telat, Ini Jarak Ideal Untuk Servis atau Ganti Filter Oli Motor)
Walaupun sesekali menyentuh angka 100 km/jam, namun selama perjalanan dari Kota Solo ke Tawangmangu hingga balik lagi ke Kota Solo lagi, capaian angka tersebut masih bisa dihitung dengan jari.
Wajar saja, jalanan agak ramai dan ketika mulai menanajak ke arah Tawangmangu cukup banyak belokan blindspot.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR