"Kita menerjunkan mekanik-mekanik bengkel mobil se-Bali terdiri atas 180 bengkel. Mereka terbagi dalam bentuk tim, setiap harinya mereka ngayah sebagaimana motto kita ngayah bersama keluarga PBMB."
(Baca Juga : Mantap! Komunitas Rebel Owner Community Turing Jakarta - Bali)
"Tiap harinya ada 10-15 bengkel yang menerjunkan mekanik-mekaniknya sekitar 2-4 orang setiap bengkelnya, itu hari biasa. Kalau hari libur seperti Sabtu dan Minggu, kita meningkatkan lagi personilnya menjadi 20-25 bengkel karena kepadatan pada saat waktu libur," jelasnya merincikan.
Dengan adanya upaya ini, para pemedek diharapkan bisa tenang dan nyaman melakukan acara persembahyangan ke Pura Besakih. Apalagi pelayanan ini bersifat gratis.
"Hal itu kita lakukan bisa langsung di tempat atau dibawa ke pos pelayanan kita. Itu semua kami lakukan gratis kecuali ada pembayaran sparepart karena kami tidak bisa menanggung sparepart."
"Jadi kami hanya di bidang jasa, atau perbaikan,” ujar penggemar mobil Jimny ini.
Selama tahun 2017, ujarnya, sekitar 350 kendaraan yang dikerjakan.
Pada kegiatan kedua, tahun 2018, mungkin sudah banyak yang tahu, pelayanan semakin bertambah menjadi 550 kendaraan.
(Baca Juga : Review Lengkap Vespa GTS 300, Sambil Riding Dari Bali Menuju Bromo)
Dan, pada tahun ini dia memprediksi lebih bahkan hingga ribuan karena bertepatan dengan Aci Panca Wali Krama.
"Kemarin aja baru kita buka ada lima kendaraan yang sudah kita rescue. Saat ini masih nganceng di Pura Besakih ada dua kendaraan," ujarnya.
Wisnata mengucapkan terima kasih kepada BPBD Provinsi dan Karangasem yang sudah menyediakan tenda untuk berteduh.
Ia pun berharap Pemkab Karangasem dan Pemprov Bali dapat membantu kegiatan ini setiap tahunnya.
"Kita juga berharap pemerintah bisa memberikan kami peralatannya, karena peralatan ini kita meminta kepada rekan anggota. Terus terang kami mayoritas UMKM, otomatis bengkelnya standarnya masih di bawah."
(Baca Juga : Istimewa! Begini Layanan BMW Motorrad Untuk Konsumen di Luar Jakarta, Bali, dan Surabaya)
"Misalnya punya dongkrak 10, mereka pergunakan 2, kunci roda 2 dipinjamkan 1. Kalau pemerintah bisa mengagendakan ini, peralatan itu bisa kita pakai tiap tahunnya, tidak lagi meminta ke anggota. Sumber dana juga masih dari anggota sendiri,” katanya.
Selama ini PBMB mengadakan kegiatan ini secara mandiri.
Mereka ngayah sampai menutup bengkelnya, kemudian meminjamkan peralatan, menyumbangkan dana, hingga mencari sponsor dari masing-masing bengkel yang punya rekanan bisnis.
Kedepannya tidak menutup kemungkinan pelayanan gratis ini juga diadakan di pura lainnya di Bali. PBMB selalu siap ngayah dengan tulus dan ikhlas.
Selain itu, PBMB juga pernah melakukan layanan ini di saat hari besar agama lain, seperti pada saat Mudik Lebaran. Servis mudik gratis juga sudah dilakukan tiga kali di Jembatan Timbang Gilimanuk.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Mekanik Ngayah 24 Jam di Pura Besakih, Kehujanan Sampai Tidur Tanpa Tenda
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Bali |
KOMENTAR