Caranya menyalakan sesuai perintah, tekan tombol starter yang menyatu dengan engine cut off, dengan diiringi menarik tuas rem belakang layaknya skutik umumnya.
Maka setelah itu muncul bunyi “beep” dan keluar tulisan “ready” yang berarti siap jalan.
Kemudian ketika gas dibuka, maka muncul lambang anak panah dari deretan bar baterai ke arah bulatan, tentu saja artinya tegangan 96 volt dari baterai ditransfer ke motor listrik, sehingga roda belakang berputar.
Dinamo motor listriknya ada di sisi kiri, tapi tidak langsung berada di pelek, posisinya mirip puli sekunder skutik yang pakai CVT, yang penyaluran tenaga ke roda dilewatkan rasio.
Karena kalau tanpa rasio beban baterai dan dinamo lebih besar. Motor listrik bisa cepat rusak
SMOOTH BERISI, CUMA 65 km/jam
Dorongan awalnya memang cukup kuat, tapi karena memiliki gigi rasio sehingga penyalurannya tidak terlalu mengagetkan, terasa smooth namun terus berisi.
Smooth ini beda banget dengan sebagian besar motor listrik dari China yang awal saat buka gas terasa sangat menyentak sehingga kurang nyaman.
Naiknya putaran mesin juga dibarengi sayup-sayup suara ‘ngiing’ khas motor listrik, dan juga tak ada getaran. Area tesnya memang terbatas, hanya mampu mendapatkan top speed 57 km/jam.
Motor listrik yang disematkan memang cuma mampu menyemburkan tenaga maksimum 5,6 dk di 5.500 rpm.
Tapi lihat torsinya yang gahar dan instan, 18 Nm di 500 rpm! Khas motor listrik yang punya torsi besar di rpm rendah.
Klaimnya, motor listrik yang pakai dinamo dengan Interior Permanent Magnet (IPM) ini kecepatan maksimumnya 65 km/jam. Jika berkendara konstan 40 km/jam, dapat
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR