“Kawan-kawan yang plafonnya bernasib sama, minta diperbaiki oleh saya. ‘Oke, saya kerjakan, gratis, tapi jangan komplain ya,’” kata Judy kepada kawan-kawannya waktu itu.
“Beberapa kawan ada yang fine saja dengan hasilnya, tetapi ada juga yang kecewa,” ungkapnya.
Judy tak menyerah, ia terus bereksperimen hingga hasil karyanya itu memuaskan.
“Coba terus, coba terus, sampai percobaan yang ke-75 hasilnya masih jelek. Pada percobaan yang ke-76, hasilnya baru bagus!” kata Judy mantap.
Judy Mendirikan SAM 86
Pada tahun 1998, Judy masih berstatus sebagai salesman BMW.
Namun, pada waktu itu juga ia telah mendirikan SAM 86, sebab hasil kerjanya telah diakui bagus oleh para ‘pelanggan’-nya.
Nama SAM 86 sendiri diambil dari nama anak keduanya ‘Sam’, dan nomor rumah sekaligus bengkelnya ‘86’.
“Pelanggan saya waktu itu memang baru di lingkaran pertemanan. Dari teman yang satu, merekomendasikan ke temannya yang lain dan terus begitu,” kata Judy.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR