GridOto.com - Daerah Istimewa Yogyakarta yang kerap disapa Jogja memang terkenal sebagai pusat tujuan wisata sehingga kemacetan kerap ditemui.
Apalagi saat musim liburan natal dan tahun baru, macet di Jogja makin parah dan bisa membuat jengkel pengguna jalan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali meminta penyiapan kantong parkir dan pengaturan arus lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru benar-benar serius.
Kemacetan yang menjadi masalah klise perlu ditangani dengan beragam alternatif pada masa liburan ini.
Baca Juga : Berencana Habiskan Malam Tahun Baru di Yogyakarta, Perhatikan Lokasi dan Tarif Parkir
“Perlu ada himbuan utamanya untuk parkir bus besar. Saya khawatir sudah disediakan (kantong parkir), tetap saja parkir tidak pada tempatnya,” jelas Sultan HB X usai rapat koordinasi dengan forum pimpinan daerah terkait persiapan Natal dan Tahun Baru di Kepatihan, Kamis (20/12/2018) sore.
Kegelisahan Sultan terkait banyaknya kendaraan seperti bus besar yang tidak masuk ke kantong parkir ini dari pengalamannya berkendaran selama liburan ini.
Sultan mengatakan sempat terjebak macet dalam perjalanan usai golf dari Cangkringan menuju ke keraton.
“Biasanya dari Cangkringan ke rumah satu jam, Sabtu (15/12/2018) kemarin itu dari sana pukul 16.00 sampai rumah pukul 19.30,” ujarnya.
Baca Juga : Mau Habiskan Libur Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta, Berikut Daftar Rental Mobil dan Motornya
Sultan menyebutkan, begitu kendaraannya melintas di hotel Hyatt sudah terlihat kepdatan arus lalu lintas dan bahkan macet.
Sementara, dari Jalan Magelang banyak bus yang semuanya parkir.
Dia pun mengaku tidak berani melintas ke selatan menuju BPD DIY.
“Begitu masuk Pakuncen, pinggir sebelah timur itu penuh bus semua. Begitu pula hingga SMA 1 Teladan dan Jembatan Ngabean itu bus semua. Waduh, walah 3,5 jam,” ujarnya.
Sultan menduga kemacetan ini dikarenakan banyak yang tidak patuh pada kantong parkir.
Baca Juga : Otoseken : Harga Lebih Tinggi Motor Bekas di Jogja Diincar Pembeli Luar Kota
Banyak kendaraan yang justru memilih parkir bukan di kantong parkir, utamanya bagi bus yang kerap membawa wisatawan ke Yogyakarta.
“Kalau sudah nyaman parkir, sudah, enggak mungkin masuk tempat lain (kantong parkir). Kecuali, mereka yang belum pernah, mungkin parkir masih cari-cari. Kalau yang sudah tahu ya mapan saja,” urai Sultan kepada Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo.
Sultan kembali menegaskan mengenai gagasan untuk bus tidak masuk ke dalam kota.
Dia pun sebenarnya sudah memiliki lahan seluas 5 hektare di JEC dan juga eks STIE Kerjasama (STIKers).
Akan tetapi, pihaknya belum tahu apakah bus mau masuk ke kantong parkir tersebut.
“Kecuali komunikasi antara bus dan wisatawan menggunakan handphone kemungkinan bisa gitu saja,” ujarnya.
Baca Juga : Otoseken: Kondisi Barang Jualan Merpati Motor Jogja Boleh Diadu
Kepala Dishub DIY, Sigit Sapto Raharjo menjelaskan ada sekitar 35 kantong parkir hingga sirip-sirip jalan yang akan disiapkan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru.
Dari jumlah tersebut, 14 kantong parkir merupakan kantong parkir besar.
Beberapa kantong parkir ini diantaranya adalah parkir Abu Bakar Ali, Senopati, Ngabean, Ex UPN, Sriwedani, Pasar Sore dan lainnya.
Sementara, untuk puluhan kantong parkir lainnya seperti di sirip-sirip jalan seperti Gandekan, dan sirip-sirip sekitar Malioboro.
“Untuk kantong parkir Beskalan, hingga saat ini belum bisa digunakan. Namun, saat ini kami sedang menyiapkan parkir untuk sirip-sirip,” jelasnya.
Baca Juga : Otoseken: Segini Harga Pasaran BeAT dan Mio J Bekas di Jogja
Sigit juga menyetujui gagasan bus tidak masuk kota untuk mengurangi kemacetan.
Namun, persiapan kantong parkir dalam bentuk park and ride atau sejenisnya harus dipersiapkan.
Termasuk, penyiapan moda transportasi lain.
“Kalau ada parkir di luar kota kan perlu menyiapkan shuttle. Itu baru diwacanakan Komisi C DPRD. Kami siapkan dimana kantong parkirnya,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sri Sultan Cerita Terjebak Macet Hingga 3,5 Jam
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jogja |
KOMENTAR