Lalu soal kenyamanannya.
Harus kami akui, handling yang menyenangkan itu berkonsekuensi pada karakter suspensi GLC 200 AMG Line.
Untuk ukuran SUV premium, GLC 200 ini termasuk kaku.
Itu terasa ketika kami melintas di jalan berlubang, atau saat berhadapan dengan polisi tidur.
Dibanding BMW X3, rasanya ayunan suspensi GLC 200 masih kalah lembut.
Selebihnya seperti busa jok nan empuk, hingga penggunaan kulit Artico berpadu material Dinamica microfiber membuat rasa nyaman di kabinnya tetap istimewa.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR