Meski begitu, bisa kami katakan bahwa fun to drive E 200 tetap dalam taraf yang diharapkan.
Manuver mobil mudah terprediksi berkat handling akurat dan bobot setir yang pas.
Shifting di mode manual juga mengasyikkan karena ada paddle-shift di balik kemudi.
Gejala turbo lag juga masih ada, meski pun minim, namun itu pun mudah diatasi dengan masuk ke mode Sport atau mode manual untuk putaran mesin yang lebih sesuai.
Bagi kami, meski Mercedes-Benz E 200 Avantgarde memang berorientasi pada penumpang, tapi kami tak keberatan menjadi pengemudi karena rasa fun yang diberikannya.
Bisa kami katakan, benar bahwa Mercedes-Benz E 200 Avantgarde merupakan varian termurah E-Class, namun kemewahannya tetap terjaga dan dilengkapi fasilitas-fasilitas yang sangat baik untuk ukuran mobil di kelasnya.
Jangan lupakan juga bahwa E 200 adalah Mercedes-Benz, dan di level entry pun gengsinya tetap kuat sebagai mobil premium.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR