GridOto.com - Sejak awal diluncurkan pada tahun 2015 lalu sampai saat ini, Yamaha NMAX tetap menjadi primadona di jajaran Maxi Series Yamaha.
Enggak heran kalau unit bekasnya masih banyak diburu calon konsumen. Tapi sebelum memulai proses perburuan, simak dulu nih tips dari mekanik bengkel resmi Yamaha.
Apa saja?
• Cek kondisi visual
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika ingin membeli NMAX bekas adalah dari tampilannya.
"Pertama cek visual, perhatikan bagian bodi-bodi dan handle rem, apakah ada baret atau kerusakan," buka Anditia Gunawan, Service Advisor Yamaha Flagship Shop (FSS) Jakarta kepada GridOto.com.
"Karena jika ada kerusakan pada bodi atau handle rem, ditakutkan motor pernah jatuh atau mengalami kecelakaan," sambung pria yang disapa Adit ini.
(BACA JUGA:Baterai Remote Keyless Maxi Yamaha Lemah? Begini Proses Gantinya)
Kemudian jangan lupa mengecek kondisi lampu-lampu dan speedometer-nya.
Pastikan seluruh lampu-lampu tidak bermasalah, dan pada speedometer tidak ada lampu peringatan yang menyala.
• Cek kondisi kaki-kaki
Pengecekan kaki-kaki bisa dimulai dari kondisi sokbreker.
"Kita tes rebound di sok depan, kalau setelahnya ada bekas oli di as sok depan, tandanya sok depan mengalami kebocoran," kata pria yang berdomisili di Cijantung, Jakarta Timur ini.
(BACA JUGA:Begini Cara Hitung Pajak Progresif . Mudah Kok!)
"Untuk sok belakang juga perlu dicek apakah ada kebocoran atau tidak, karena pastinya sok jadi enggak nyaman saat dipakai," lanjutnya.
Setelah sokbreker, selanjutnya adalah pengecekan pelek dan juga ban.
"Cek kondisi pelek mudah, tinggal motor di standar dua, lalu masing-masing pelek kita coba putar, akan terlihat putarannya masih lurus atau tidak, kalau tidak lurus ada kemungkinan pelek bermasalah," ungkapnya.
Untuk ban, bisa dicek dari kembangan ban dan juga dari tanda segitiga di sisi ban, apabila kembangan sudah botak dan tanda segitiga sudah tersentuh, tandanya ban sudah aus.
(BACA JUGA:Tim MotoGP Bisa Panik dengan Regulasi Baru Fairing untuk MotoGP 2019)
• Cek kondisi mesin dan CVT
Bagian mesin pun enggak boleh kelewat dicek ya.
"Yang paling mudah tentu didengar suara mesinnya, pastikan tidak ada suara yang kasar atau mengganggu ketika mesin dinyalakan," kata Adit.
Selanjutnya bisa dengan cara mengetes sambil jalan.
"Biar kita tahu performa mesinnya atau CVT-nya seperti apa, apakah ada kekurangan atau tidak pada performanya," sambungnya.
(BACA JUGA:Unik Nih Yamaha RS 100 Jadi Cafe Racer Bergaya Eropa)
Lalu jangan lupa mengintip ke area kolong mesin.
"Kita intip apakah ada rembesan oli di bagian bawah mesin, dan juga perhatikan bagian baut-baut pada area mesin, karena kalau bagian kepala baut sudah banyak lecet, dapat dipastikan motor sudah pernah dibongkar mesinnya," kata Adit.
Bukan berarti motor yang pernah dibongkar mesinnya tidak boleh dibeli ya, bro.
"Sebenarnya enggak ada masalah, tapi harus dipastikan waktu melakukan turun mesin itu di bengkel resmi Yamaha, karena pemasangannya sesuai prosedur dan rapi," ucap Adit.
(BACA JUGA:Hot! Yamaha R25 Anyar Akan Bawa Sasis Baru dan Mesin VVA)
Yang terakhir adalah dengan membawa motor yang akan dibeli ke bengkel resmi.
"Kalau memang diperbolehkan oleh penjual dan ada waktunya, sebaiknya cek di bengkel resmi, agar bisa ketahuan kalau ada 'penyakit-nya'," ujar Adit.
"Karena kalau di bengkel resmi pengecekan mesin pasti lebih detail dan jelas," pungkasnya.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR