Bagian mesin pun enggak boleh kelewat dicek ya.
"Yang paling mudah tentu didengar suara mesinnya, pastikan tidak ada suara yang kasar atau mengganggu ketika mesin dinyalakan," kata Adit.
Selanjutnya bisa dengan cara mengetes sambil jalan.
"Biar kita tahu performa mesinnya atau CVT-nya seperti apa, apakah ada kekurangan atau tidak pada performanya," sambungnya.
(BACA JUGA:Unik Nih Yamaha RS 100 Jadi Cafe Racer Bergaya Eropa)
Lalu jangan lupa mengintip ke area kolong mesin.
"Kita intip apakah ada rembesan oli di bagian bawah mesin, dan juga perhatikan bagian baut-baut pada area mesin, karena kalau bagian kepala baut sudah banyak lecet, dapat dipastikan motor sudah pernah dibongkar mesinnya," kata Adit.
Bukan berarti motor yang pernah dibongkar mesinnya tidak boleh dibeli ya, bro.
"Sebenarnya enggak ada masalah, tapi harus dipastikan waktu melakukan turun mesin itu di bengkel resmi Yamaha, karena pemasangannya sesuai prosedur dan rapi," ucap Adit.
(BACA JUGA:Hot! Yamaha R25 Anyar Akan Bawa Sasis Baru dan Mesin VVA)
Yang terakhir adalah dengan membawa motor yang akan dibeli ke bengkel resmi.
"Kalau memang diperbolehkan oleh penjual dan ada waktunya, sebaiknya cek di bengkel resmi, agar bisa ketahuan kalau ada 'penyakit-nya'," ujar Adit.
"Karena kalau di bengkel resmi pengecekan mesin pasti lebih detail dan jelas," pungkasnya.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR