Program pemakaian sistem injeksi ini akhirnya dihentikan.
6. 1994
Tidak ada ubahan besar di mesin NSR500 pada tahun ini.
Yang paling spesial adalah adanya water injection system di knalpot.
(BACA JUGA:Belajar Yuk! Ini Plus Minus Swing Arm Karbon yang Dipakai di MotoGP)
Tujuannya bisa menambah power di putaran tengah (6-10 ribu rpm).
Power-nya bisa nambah sampai 10 dk sob dengan mengubah suhu ruang pembakaran.
Sayangnya, Mick Doohan tidak suka dengan fitur ini karena sangat susah mengontrol tenaganya, akhirnya water injection system tidak dipakai lagi.
Setelah puasa gelar empat tahun, Honda kembali juara lewat Doohan, NSR500 sedikit lagi mencapai kesempurnaan.
7. 1995
NSR500 menggunakan karburator yang lebih besar, lebih dari 39 mm.
(BACA JUGA:Panas Bikin Meleleh! Suhu Ban MotoGP Bisa Sampai Segini di Trek)
Dengan karburator yang lebih besar ini, NSR500 menjadi sangat kuat dengan 187 dk.
Doohan jadi juara di 1995 dan 1996.
8. 1997
Lama-lama, Doohan menjadi pembalap yang semakin agresif di atas NSR500.
Honda lalu mengubah distribusi tenaga NSR500 milik Doohan agar lebih merata.
(BACA JUGA:Gimana Nih, Valentino Rossi Nyontek Desain Tangki Jorge Lorenzo pada Tes MotoGP di Barcelona)
Yang paling spesial dari versi 1997, pergantian girnya tidak harus sampai mengurangi gasnya.
Hal itu bikin Doohan yang agresif jadi semakin cepat dan meraih gelarnya sampai 1998.
9. 1998
1998 ada regulasi baru yang mengubah mesin cukup drastis, tidak hanya buat Honda, tapi semua tim.
Mulai 1998, mesin harus menggunakan bensin tanpa timbal.
Hal ini bikin power NSR500 berkurang karena regulasi baru ini, jadi 182 dk saja.
(BACA JUGA:Jorge Lorenzo Mengaku Punya Utang Kepada Tim Repsol Honda?)
Setelah Doohan, ada Alex Criville dan Valentino Rossi yang menang pakai NSR500.
10. 2002
Tahun 2002 adalah akhir dari Honda NSR500 beralihnya ke era 4-tak.
NSR500 digantikan oleh RC211V.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Boxrepsol.com |
KOMENTAR