Terasa menyenangkan mengendarai TNT 135 di jalanan Ibu Kota yang ramai, karena mudah untuk diajak bermanuver.
Soalnya selain riding positionnya memudahkan pengendara mengayunkan motor, wheelbase TNT 135 terhitung pendek, hanya 1.215 mm.
Namun ada beberapa catatan, misalnya saat menikung rupanya ujung standar samping TNT 135 mudah tergesek aspal.
Selain itu biar ground clearance TNT 135 mencapai 160 mm, bagian katalis knalpot rawan tergesek polisi tidur, apalagi saat berboncengan.
Ini karena selain settingan suspensi standarnya terlalu empuk, travel suspensi belakangnya pendek, hanya 50 mm.
Performa
Mesin yang digunakan TNT 135 konstruksinya berdiri khas motor sport, berbeda dengan sport naked mungil lainnya yang tidur karena berbasis mesin motor bebek.
Bentuk mesinnya mirip Bajaj Pulsar 135, dengan sistem SOHC 4-klep dan menggunakan 2 busi Bosch A7RC.
Untuk sistem pembakarannya menggunakan injeksi elektronik Delphi MT 05 dengan ukuran throttle body 28 mm.
Membuat tenaga mesinnya termasuk besar, mencapai 13 dk di 9.000 rpm dengan torsi 10,8 Nm di 7.000 rpm.
Karakter mesinnya terasa responsif, untuk menggapai kecepatan 60 km/jam dari keadaan diam membutuhkan waktu 5,9 detik dari hasil Racelogic.
Namun di putaran mesin tengah sekitar 5.000 rpm, terasa ada jeda sebelum kembali mendorong sampai limiter mesin di angka 9.000 rpm.
Top speed yang dapat dicapai TNT 135 di speedometer tercatat 115 km/jam, dan di Racelogic hanya 106,2 km/jam.
Itu lebih dari cukup karena TNT 135 sendiri dikhususkan untuk kebutuhan riding dalam kota, bukan untuk touring luar kota dengan kecepatan tinggi.
Konsumsi Bensin
Meskipun konstruksi mesinnya seperti motor sport, rupanya konsumsi bahan bakar TNT 135 terhitung irit.
Dipakai riding dalam kota dengan beragam situasi, mulai dari macet sampai ngegas di jalanan kosong, TNT 135 dapat mencatatkan angka 43,674 km/liter.
Hasil tadi didapat menggunakan metode full to full dengan BBM beroktan RON 92, lumayan irit kan?
Bisa irit soalnya selain bobot motornya ringan, performa mesinnya juga lebih dari cukup untuk pemakaian dalam kota.
Sehingga tidak perlu buka gas besar-besar untuk menggapai kecepatan untuk bermanuver serta menyalip.
Teknologi yang ada di mesinnya juga menambah efisien konsumsi bahan bakarnya, seperti penggunaan 2 busi serta oil cooler yang membuat suhu mesinnya terjaga.
Selain desain dan spesifikasinya yang menarik, ada bagian-bagian menarik lainnya dari motor yang dibanderol 27,2 juta Rupiah OTR Jakarta ini.
Untuk spesifikasi lengkap serta video test ridenya, silahkan simak di bawah :
Data Spesifikasi :
Dimensi
P x L x T : 1.750 x 755 x 1.025 mm
Wheelbase : 1.215 mm
Ground Clearance : 160 mm
Tinggi Jok : 780 mm
Berat kering : 121 kg
Kapasitas Tangki Bensin : 7,2 liter
Rangka
Tipe sasis : Trellis, steel tubes
Suspensi Depan : Upside down 41 mm
Travel suspensi depan : 120 mm
Suspensi Belakang : Rear swing arm with lateral shock absorber with spring pre-load adjustment
Travel suspensi belakang : 50 mm
Ukuran pelek depan : 3 inci ring 12
Ukuran pelek belakang : 3,5 inci ring 12
Ban Depan : CST 120/70-ZR12 Tubeless
Ban Belakang : CST 130/70 - ZR12 Tubeless
Rem Depan : Single disk brake diameter 220 mm. Kaliper: Dual piston
Rem Belakang : Single disk brake diameter 190 mm. Kaliper: Single-piston
Mesin
Tipe mesin : 4-langkah 1 silinder oil-cooled twin spark
Sistem bahan bakar: Delphi MT 05 Injeksi elektronik Ø 28mm throttle body
Sistem katup: SOHC 4 katup
Kapasitas mesin : 134,7 cc
Diameter x langkah : 54 x 58.8 mm
Perbandingan kompresi : 9,8:1
Tenaga maksimum : 13 dk @ 9.000 rpm
Torsi maksimum : 10,8 Nm @ 7.000 rpm
Transmisi: 5 percepatan
Kopling: Wet multi-disc, manual
Harga : 27,2 juta Rupiah OTR Jakarta
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR