Posisi kaki pun nyaman, flat foot board atau dek pijakan kaki terasa sangat luas, untuk ukuran sepatu 43 pun masih sangat lega.
Posisi lutut juga leluasa tanpa penghalang tangki seperti NMAX atau Aerox 155, sehingga memudahkan saat hendak duduk ke atas jok.
Kaki tak harus melompati jok tapi bisa juga melintas di dek tengah ini, tentunya memudahkan wanita saat mau duduk.
Di pijakan kaki yang luas ini, pengendara bisa sedikit meluruskan kaki karena sudah disediakan pijakannya.
Tampak di bagian depan dek sedikit miring naik, meskipun terasa sedikit tanggung karena kaki tidak lurus secara maksimal seperti di NMAX, tapi setidaknya sudah lumayan lah.
Asyik lagi, karena punya setang yang disebut maxi handle, posisinya tinggi membuat berkendara lebih rileks karena punggung dan pundak tidak perlu merunduk, mirip mengendarai NMAX atau XMAX.
Bagaimana dengan handling-nya? Sasis dan kaki-kaki wajib diacungi jempol, termasuk penggunaan sub-tank suspension.
Enak banget diajak meliuk-liuk sangat lincah dan anteng banget, bahkan hingga standar samping dan bodi bawah menggesek ke permukaan aspal. Enggak terasa kalau bobotnya 113 kg.
Selain itu, lebih percaya diri melahap tikungan tentunya karena ukuran ban cukup lebar, depan pakai pelek 1,85 inci dibalut ban 90/90-14.
Apalagi motor ini ditunjang juga dengan setang tinggi sehingga saat dibelokkan patah setang tak mentok lutut, membuat radius putarnya makin sempit.
Sedang belakang lebar 2,15 inci dengan ban 100/90-14 yang sudah tubeless dan memiliki cengkeraman baik.
Sayangnya pada sesi tes ini kurang bisa merasakan redaman kedua suspensinya ketika melewati jalan rusak, karena kontur sirkuit yang cenderung rata.
Tunggu ulasan berikutnya ya, saat kami sudah bisa riding harian di jalanan.
Dari sisi pengereman, untuk depan hanya dibekali cakram dengan kaliper 1 piston namun tetap pakem dan tuasnya empuk.
Sedang rem belakangnya mirip milik Aerox 155 yang dilengkapi parking brake lock, walaupun teromol tapi juga cukup pakem juga.
PERFORMA
Sedang dengan mesinnya, saat distarter halus banget karena sudah dilengkapi Smart Motor Generator (SMG) yang menggantikan dinamo starter konvensional.
Fitur SMG ini dikawinkan dengan Stop & Start System (SSS), fitur yang mampu mematikan mesin secara otomatis ketika langsam, namun mesin bisa langsung hidup lagi ketika selongsong gas diputar.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR