Sensor O2 secara tipe sama pakai satu kabel, bedanya milik Vario 150 ada keluar kabel jadi soketnya di luar, sedang punya PCX 150 soket langsung colok ke sensor.
Untuk pengatur stasioner, Vario pakai FISV (fast idle selenoid valve), sementara PCX 150 pakai IACV (idle air control valve) yang diatur ECM.
Dengan beda sensor, maka ECM juga beda termasuk juga setingnya.
Alternator ACG
Jumlah spul sama 18 buah, termasuk jumlah sensor CKP juga sama pakai 3. Menurut Endro, beda keduanya hanya terletak di routing kabel.
Filter udara
Ukuran boks serta filter udara PCX 150 lebih besar. Bagian air cleaner yang dilalui udara, milik Vario lebih kecil, panjang x lebar cuma 130 cm x 83 cm. Sementara PCX 150 165 cm x 80 cm.
Kepala silinder, blok dan piston
Meski belum tahu detail perbedaan dari Vario 150, namun Endro Sutarno memastikan komponen di area ini berbeda karena kode part-nya lain.
Menurutnya, mulai dari piston, blok silinder sampai camshaft berbeda dari Vario 150 dan tidak bisa saling tukar.
Crankshaft
Komponen yang juga biasa disebut kruk as ini menurut Endro juga beda dengan punya Vario 150. “Ini malah persis dengan milik SH150 yang asal Vietnam, kodenya sama,” terangnya.
( BACA JUGA : Hasil Lengkap Test Ride All New Honda PCX 150 2018, Bensinnya Irit! )
Knalpot
Jika dibandingkan dengan punya Vario 150, volumenya tentu lebih besar milik PCX 150 tentu agar output powernya besar.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR