Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Hasil Test Ride Lengkap All New Kawasaki Ninja 250 Dipakai Harian

Dimas Pradopo - Senin, 26 Februari 2018 | 14:56 WIB
ninja
Rianto Prasetyo
ninja

Gridoto.com - Jika sebelumnya kami melakukan pengetesan All New Kawasaki Ninja 250 di sirkuit Sentul awal Januari (12/1) lalu, kini kami melakukan tes secara lengkap dipakai untuk aktivitas harian. 

Dengan begitu, kita akan mendapatkan impresi lebih mendalam soal motor ini.

Mulai dari riding position, handling, performa, hingga konsumsi BBM. 

Bagaimana hasilnya?, yuk simak bareng-bareng!. 

Riding Position 

riding position ninja 250
Rianto Prasetyo
riding position ninja 250

Posisi duduknya ternyata nggak beda jauh loh dibanding generasi pendahulunya.

Tinggi joknya masih sama dengan sebelumnya, yakni di angka 785 mm.

Pada generasi sebelumnya, tester yang tinginya 168 cm kakinya sedikit jinjit.

Ternyata pas nyemplak motor ini kaki tester bisa napak sempurna, loh kok bisa?.

Karena sekarang bodi dan jok motor lebih slim sekitar 30 mm akibat pindahnya air box dari bawah jok ke atas mesin.

Nah dengan begitu, paha jadi gak terlalu melebar sehingga bisa menapak sempurna.

Selain itu, sekarang joknya juga lebih empuk karena lebih tebal.

Ninja terbaru ini punya tebal jok 90 mm, padahal sebelumnya hanya 50 mm.

Bagaimana dengan posisi setangnya?

Masih sama dengan generasi sebelumnya, setangnya masih menganut model clip on, belum under yoke seperti CBR 250RR.

Posisi stangnya-pun cukup tinggi sehingga punggung pengendara nggak terlalu bungkuk.

Footstepnya punya jarak yang terbilang nyaman karena nggak terlalu tinggi dan ke belakang.

Handling 

All New Kawasaki Ninja 250 menggunakan rangka baru yang mengadopsi teknologi dari Kawasaki H2, superbike paling kencang dari Kawasaki.

Dengan tipe twin spar trellis dan monoshock Unitrak belakangnya tidak menyatu dengan dudukan swing arm bikin handling terasa rigid. 

Karakter suspensi depan teleskopik dengan diameter as 41mm bisa dibilang sangat empuk untuk kelas motor sport.

Karakternya justru lebih cocok buat harian yang sering melewati jalan rusak dan polisi tidur. 

Cuma, kekurangannya ya saat dipakai nikung di kecepatan tinggi motor jadi kurang anteng, apalagi kalau aspalnya agak bumpy. 

suspensi belakang ninja
Rianto Prasetyo
suspensi belakang ninja

Tapi, toh ini bisa diakali dengan mengganti oli shock yang lebih kental agar rebound lebih lambat. 

Suspensi belakang dengan settingan pre-load standar terasa keras, apalagi saat melewati jalan berlubang. 

Tapi positifnya saat melewati aspal bumpy di kecepatan tinggi, motor anteng nggak goyang-goyang. 

Sebagai catatan, tester punya berat badan 58 Kg. 

Bannya pakai Dunlop Arrowmax berukuran 110/70-17 dan 140/70-17 membalut pelek 3.00x17 dan 4.00x17 punya grip yang bagus. 

Dipakai di jalan basah aja masih menggigit, apalagi saat kering. Nempel!

Buat menghadapi kondisi jalan yang padat di perkotaan, New Ninja 250 yang punya wheelbase 1.370 mm tergolong masih lincah karena enteng. 

Versi non-ABS ini bobotnya hanya 164 kg, bandingkan dengan yang lama mencapai 172 kg. 

Apalagi sudut belok stangnya lebar, jadi gampang ditekuk ke kanan kiri menyalip diantara kemacetan. 

Kendati demikian, tetap harus hati-hati karena spionnya baplang banget ditambah fairingnya yang lebar. 

Performa 

performa ninja 250
Rianto Prasetyo
performa ninja 250

Saat dipakai harian, maka tester bisa merasakan secara penuh karakter mesinnya dari putaran bawah hingga atas. 

Kita mulai dari impresi panas mesinnya yang diklaim lebih adem saat bermacet-macetan. 

Ternyata benar, jalur pembuangan panas radiator yang sebelumnya ada di bawah fairing, kini dipindah ke samping bikin panas mesin nggak kerasa sama sekali. 

Malah, suhu hangat justru muncul di area bawah setang. 

Terus, yang bikin enaknya lagi adanya assist clutch bikin tuas kopling sangat enteng. 

Bahkan dengan satu jari-pun nggak usah khawatir bikin jari pegal. 

Nah, gimana soal karakter mesinnya? 

Putaran bawah sampai menengah tarikannya benar-benar smooth banget, mengalir secara linear mengikuti putaran gas. 

Karakter demikian membuat nyaman ketika jalan santai, karena meski gas diputar secara agresif, putaran mesin tetap naik secara perlahan. 

Ternyata, selain karena karakter khas mesin overbore (62 x 41,2mm), juga karena Kawasaki menyematkan dual valve di throttle body. 

Salah satu valve-nya diatur ECU dan diset membuka secara linear dengan tujuan agar power delivery lebih smooth dan hemat bensin. 

Kemungkinan ketiga karena karakter kem punya LSA (Lobe Separation Angle) yang lebar demi mengejar performa tinggi di putaran atas. 

Karena itu terasa dari bawah sampai sekitar 6.000 rpm, setelah itu ketika mulai menyentuh 7.000 rpm maka langsung terasa galak. 

Jika gas dibuka lebih dalam, takometer akan melejit cepat diiringi suara ngorok mesin yang garang sampai limit di kisaran 13.400 rpm. 

Jadi, kalau buat pengendara yang sukanya agresif, musti pintar atur putaran mesin agar tidak di bawah 6.000 rpm. 

Kawasaki menggunakan mesin berkapasitas 249 cc yang 100% baru dibanding Ninja 250 sebelumnya.

Masih berkonfigurasi parallel twin, tapi sudah pakai throttle body model down draft berdiameter 32 mm serta air box yang lebih besar, dari 4,7 liter menjadi 5,8 liter.

Untuk figur tenaganya, All New Kawasaki Ninja 250 memiliki tenaga 38,6 dk di 12.500 rpm dengan torsi 23,5 Nm di 10.000 rpm. 

Konsumsi BBM

bbm ninja
Stefanus Yoga
bbm ninja

Pengetesan konsumsi BBM dilakukan dalam kota dengan jarak tempuh lebih dari 300 km. 

Rute yang ditempuh pun bervariatif, mulai dari jalanan lengang hingga macet-macetan. 

Mulai dari berkendara santai, hingga sesekali tarik gas dalam-dalam. 

Dari hasil pengetesan tersebut didapat konsum BBM rata-rata mencapai 25,5 km/liter.

Wah, malah sedikit lebih irit ya dibanding klaim pabrikan yang ada di angka 25km/liter. 

Bandingkan dengan Ninja generasi sebelumnya yang ada di kisaran 21km/liter, lumayan banget ya bedanya.  

Test Akselerasi
0-60 km/j: 2,9 detik                
0-80 km/j: 4,6 detik            
0-100 km/j: 6,7 detik            
0-100 m: 6,3 detik (@96,1 km/j)    
0-201 m: 9,6 detik (@119,3 km/j)    
0-402 m: 15,1 detik (@139,2 km/j)
Top speed di spidometer: 174 km/j    
Top speed di Racelogic: 162,2 km/j    
Konsumsi bensin: 25,5 km/L

Data Spesifikasi
Tipe mesin : Liquid-cooled, 4-stroke Parallel Twin
Kapasitas : 249 cm3
Bore x Stroke : 62.0 x 41.2 mm
Rasio kompresi : 11.6:1
Tenaga : 38,6 dk / 12.500 rpm
Torsi : 23.5 N.m / 10.000 rpm
Transmisi : 6-speed, return with Assist & Slipper Clutch
PxLxT : 1.990 x 710 x 1.125 mm
Wheelbase : 1.370 mm
Berat : 167 kg (ABS), 164 kg (non ABS)
Tinggi jok : 795 mm
Ground clearance : 145 mm
Kapasitas tangki : 14 liter
Suspensi depan : 41 mm telescopic fork
Suspensi belakang : Bottom-Link Uni-Trak, gas-charged shock with adjustable preload
Ban depan : 110/70-17 M/C54H
Ban belakang : 140/70-17 M/C66H
Rem depan : Single semi-floating 310 mm petal disc, kaliper 2 piston
Rem belakang : Single 220 mm petal disc, kaliper 2 piston

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Update Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Per November 2024

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa