Di dalamnya banyak teknologi F1 yang cukup mutakhir kala itu, yang diadopsi di motor RS Cube.
Dari mulai ride by wire, pneumatic valve train serta counter-rotating crankshaft yang saat itu cukup menggebrak jagat MotoGP.
Sayangnya hasil yang didapatkan Aprilia bersama RS Cube ini bisa dikatakan kurang begitu menggigit.
Ada banyak penyebab salah satunya karena waktu pengembangan yang terbatas, karena praktis Aprilia hanya menggarap motor itu kurang dari setahun saja.
Mesin RS Cube ini bisa dikatakan adalah versi mini dari mesin 3.000 cc V8 yang dipakai Cosworth di F1 kala itu.
Seolah dari delapan silinder itu, hanya diambil tiga silinder kemudian dimodifikasi untuk dibuat mesin motor tiga silinder.
"Hal itu menghemat waktu karena Cosworth memberikan silinder mesin mereka dari mesin 3.000 cc V8 F1-nya," kata Jan Witteveen dilansir GridOto.com dari Speedweek.
Jadi Aprilia langsung mengadopsi piston dari mesin Cosworth, hingga akhirnya lahir mesin RS Cube 990 cc tiga silinder sejajar.
"Kami mendesain layout mesin dan komponen mekanikal di Aprilia. Tapi komponen performa dipasok Cosworth. Tiga silinder datang dari kami karena basis performanya dari teknologi mesin F1 mereka," jelasnya.