Mereka mengakali volume setiap tripnya.
"Jadi kalau kita hitung, setiap satu trip ada 400 liter," kata Bambang, (4/11/24).
"Jadi dikalilkan tujuh, itu ada 2.800 liter yang berkurang penyaluran BBM subsidi yang tidak tersalurkan dengan baik," imbuhnya.
Baca Juga: Borong Biosolar Berujung Ancaman Denda Rp 60 Miliar, Truk Modifan dan QR Code MyPertamina Jadi Bukti
Apabila dihitung sebulan, maka tinggal dikalikan 30 hari.
Didapatkan angka bahwa BBM bersubsidi yang tidak tersalurkan tersebut mencapai 84.000 liter per bulan.
Jaringan BBM subsidi ilegal dari JNA ternyata juga ada di kabupaten lain di Jambi.
Pendistribusian BBM subsidi secara ilegal jaringan JNA diungkap polisi di Kabupaten Batanghari.
"Jaringan JNA berhasil diungkap di Batanghari, untuk disalurkan ke gudang JNA di Muaro Jambi."
"Gudang ini telah beroperasi selama satu tahun terakhir," kata Bambang.