"Dia mereteli motornya korban di rumah dia sendiri. Lalu barang onderdilnya dijual satu-satu secara terpisah lewat online," pungkasnya.
Sementara itu, Tersangka AJ mengakui sengaja menjual onderdil motor pinjaman milik temannya karena terdesak kebutuhan hidup sehari-hari.
Apalagi dirinya juga tak memiliki pekerjaan yang jelas.
"Ya buat kebutuhan sehari-hari. Saya engga kerja. Jual di medsos, pakai akun pribadi," ujar Tersangka AJ saat diinterogasi.
Sebelum itu, ia bermaksud bakal mengembalikan kembali atau merestorasi kondisi motor milik temannya, setelah nantinya memiliki uang yang cukup.
Namun itu cuma angan-angannya saja, karena uang tak kunjung bisa terkumpul.
"Niatnya mau mengembalikan, kalau ada uang lagi. Kalau misalnya sudah saya preteli, kalau saya punya uang lagi, saya mau kembalikan utuh. Tapi tidak sesuai rencana awal," jelasnya.
Tersangka AJ mengaku juga bahwa dirinya sudah menjual semua onderdil penting motor tersebut secara terpisah di marketplace Facebook.
Keuntungan hasil penjualan onderdil motor tersebut, disebutkannya, sekitar Rp 3 juta.
"Yang sudah terjual, mesin, pelek, karburator. Pelek saja jual Rp 450 ribu, harga original. Jualnya lebih enak jual utuh, ketimbang pretelan. Hasilnya saya dapat sekitar Rp 3 jutaan," pungkasnya.