Bahannya Bau Mirip Telur Busuk, Ini yang Dimaksud BBM Rendah Sulfur

Ferdian - Minggu, 14 Juli 2024 | 12:30 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina (Ferdian - )

GridOto.com - Sedang ramai kabar akan ada BBM rendah sulfur baru yang dirilis pada 17 Agustus 2024.

BBM baru itu akan diuji coba dijual di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU.

Rencana ini muncul bersamaan dengan adanya pembatasan BBM subsidi yang hanya bisa dinikmati warga yang berhak.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, peluncuran BBM rendah sulfur bertujuan untuk mengurangi tingginya tingkat pencemaran udara di Indonesia.

”Kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi konten sulfur. Sekarang, kan, masih 500 ppm (parts per million), sedangkan standar Euro V kan sudah harus di bawah 50. Tapi, menuju itu ada ongkosnya. Kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Balikpapan (Kalimantan Timur) juga belum kelar,” ujarnya dilansir dari Kompas.id.

Namun, belum dipastikan BBM rendah sulfur jenis apa yang bakal diluncurkan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia itu.

Buat yang belum paham, BBM rendah sulfur adalah bahan bakar minyak yang mengandung lebih sedikit sulfur.

BBM rendah sulfur disebut juga sebagai BBM ramah lingkungan.

Sulfur adalah unsur kimia non-logam poliatomik yang diidentifikasi dengan huruf S dengan nomor atom 16.

Di Indonesia, sulfur kerap disebut sebagai belerang.

Sulfur memiliki warna kuning terang dengan bau khas mirip seperti telur busuk.

Sulfur ditemui di setiap bahan bakar mesin diesel karena berfungsi membuat kadar asam pada bahan bakar kendaraan semakin besar.

Kandungan sulfur di BBM menentukan nilai oktan yang menunjukkan seberapa baik kualitas BBM tersebut untuk kendaraan diesel.

Semakin rendah kandungan sulfurnya, maka BBM tersebut semakin ramah lingkungan.

Di Indonesia, Pertamina telah mengeluarkan produk BBM rendah sulfur, yaitu Pertamax green 95 dengan nilai oktan atau RON 95, Pertamax turbo RON 98, dan Pertadex dengan nilai cetane 53.

Di luar produk-produk itu, kandungan sulfurnya masih tinggi.

Ketiga produk BBM Pertamina itu telah memenuhi ketentuan kandungan sulfur maksimal yang diatur oleh Euro IV, yaitu tidak lebih dari 50 ppm.

Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan negara Eropa untuk mengetahui kualitas udara.

Semakin tinggi standar Euro yang digunakan, semakin kecil pula batas kandungan gas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, volatil hidrokarbon, dan partikel lain yang berdampak negatif pada manusia dan lingkungan.

Selain ramah lingkungan, BBM rendah sulfur juga memiliki keunggulan menjaga performa mesin.

Dilansir dari laman Shell, kandungan sulfur yang tinggi dapat memicu kerusakan pada mesin.

Masalah yang timbul misalnya munculnya kerak pada mesin dan sistem bahan bakar seperti injektor.

Kerak pada mesin bisa berdampak penurunan performa mesin.

Hal ini karena kerak yang muncul di saluran bahan bakar dapat mengganggu suplai bahan bakar yang dialirkan ke dalam silinder.

Masalah ini bisa merembet pada turunnya tenaga mesin, pembakaran BBM tidak sempurna, dan kerusakan serius lain.

Keunggulan BBM rendah sulfur berikutnya adalah menjaga oli mesin agar tetap awet.

Dikutip dari laman Daihatsu, BBM rendah sulfur dapat membuat oli mesin menjadi lebih awet, terutama pada kendaraan jenis diesel.

BBM rendah sulfur bisa menjaga oli lebih awet karena menghasilkan sedikit residu sisa pembakaran sehingga menyebabkan oli bisa lebih awet.

Dengan begitu, ruang bakar menjadi lebih bersih dibandingkan dengan BBM yang memiliki kandungan sulfur tinggi.

Baca Juga: Bocor Sedikit, Ini Spek BBM Baru yang Akan Dirilis Pertamina Bulan Depan