Dilansir dari laman Shell, kandungan sulfur yang tinggi dapat memicu kerusakan pada mesin.
Masalah yang timbul misalnya munculnya kerak pada mesin dan sistem bahan bakar seperti injektor.
Kerak pada mesin bisa berdampak penurunan performa mesin.
Hal ini karena kerak yang muncul di saluran bahan bakar dapat mengganggu suplai bahan bakar yang dialirkan ke dalam silinder.
Masalah ini bisa merembet pada turunnya tenaga mesin, pembakaran BBM tidak sempurna, dan kerusakan serius lain.
Keunggulan BBM rendah sulfur berikutnya adalah menjaga oli mesin agar tetap awet.
Dikutip dari laman Daihatsu, BBM rendah sulfur dapat membuat oli mesin menjadi lebih awet, terutama pada kendaraan jenis diesel.
BBM rendah sulfur bisa menjaga oli lebih awet karena menghasilkan sedikit residu sisa pembakaran sehingga menyebabkan oli bisa lebih awet.
Dengan begitu, ruang bakar menjadi lebih bersih dibandingkan dengan BBM yang memiliki kandungan sulfur tinggi.
Baca Juga: Bocor Sedikit, Ini Spek BBM Baru yang Akan Dirilis Pertamina Bulan Depan