GridOto.com - Mulai Juli 2024, Pemerintah melalui Kementerian ESDM menaikan harga Biodiesel.
Dari sebelumnya tercatat Rp 11.732 per liter, kini menjadi Rp 12.161 per liter.
Bicara Biodiesel, ternyata beda dari solar biasa yang bersumber dari fosil.
Melansir laman resmi Pertamina.com, dijelaskan Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari berbagai macam bahan organik atau alami.
Mulai dari minyak kelapa sawit, kedelai, jarak pagar, atau bahan organik atau alami yang tersedia lainnya.
Proses produksi biodiesel melibatkan suatu reaksi kimia antara minyak nabati atau lemak hewan dengan alkohol, seperti metanol atau etanol.
Serta dibantu katalis, yang biasanya berupa natrium atau kalium hidroksida.
Selain itu, biodiesel biasanya digunakan sebagai pengganti dari bahan bakar diesel yang tercipta melalui bahan baku minyak bumi, dan dapat digunakan di mesin diesel tanpa perlu memerlukan modifikasi yang signifikan.
Biodiesel dianggap lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar diesel konvensional karena emisi gas buangnya lebih rendah dan terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperbarui.
Biodiesel memiliki beberapa kandungan khusus yang membedakannya dari bahan bakar diesel konvensional.
Seperti Biodiesel dibuat dari ester metil asam lemak (Metil Ester), yang diperoleh dari bahan alami seperti minyak nabati atau lemak hewan.
Kandungan ini membuat biodiesel menjadi lebih ramah lingkungan karena memiliki emisi yang lebih rendah daripada bahan bakar diesel konvensional.
Selain itu, bahan baku yang digunakan dalam produksi biodiesel juga mengandung monoglycerida, yang berperan sebagai bahan pengemulsi dan stabilizer untuk campuran biodiesel dan bahan bakar diesel.
Kemudian juga terdapat sulfat sebagai kandungan kimia yang terdapat dalam biodiesel dan dapat menyebabkan korosi pada beberapa komponen mesin jika tidak dihilangkan dengan benar.
Berikut beberapa perbedaan antara Biodiesel dan Solar biasa:
1. Bahan baku
Biodiesel dibuat dari minyak nabati atau lemak hewan, sedangkan Solar dibuat dari minyak bumi atau sumber bahan bakar fosil lainnya.
2. Emisi
Biodiesel menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah daripada Solar, karena memiliki kandungan oksigen yang lebih tinggi dan mengandung sedikit sulfur. Hal ini membuat biodiesel lebih ramah lingkungan dan dapat membantu mengurangi polusi udara.
3. Kualitas
Biodiesel memiliki kualitas yang lebih baik daripada Solar dalam hal cetane number, titik nyala, dan viskositas. Cetane number yang lebih tinggi pada biodiesel dapat meningkatkan efisiensi mesin dan mengurangi emisi gas buang.
Selain itu, titik nyala yang lebih tinggi pada biodiesel dapat meningkatkan keamanan dalam penyimpanan dan pengangkutan.
4. Harga
Harga biodiesel cenderung lebih tinggi daripada harga Solar, karena biaya produksi yang lebih tinggi dan keterbatasan pasokan bahan baku.
Namun, penggunaan biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber bahan bakar fosil dan mempromosikan pengembangan energi terbarukan yang lebih berkelanjutan.
5. Penggunaan
Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti Solar dalam mesin diesel, dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan pada mesin dan sistem bahan bakar.
Namun, karena kandungan air yang lebih tinggi pada biodiesel, perlu diperhatikan penggunaan dan penyimpanan yang tepat untuk menghindari masalah pada mesin.
Baca Juga: Video Kenapa Mobil Diesel Modern Enggak Boleh Minum Bio Diesel