Semua peserta bisa memilih 4 kelas sesuai skill. Ada intro, warm up, evo dan master. Untuk yang mau sesi private, ada juga kelas tambahan One on One.
Hal ini penting agar materi yang didapatkan sesuai dengan kemampuan pengendara. Bahkan di sesi awal, penempatan kelas ini masih bisa disesuaikan.
Contohnya, ada salah satu peserta dari Singapura yang merasa kelas warm up terlalu kencang, ia memilih turun ke kelas intro. “Saya mau selamat dan mau fun, ada yang mau bertukar?” kekehnya.
Yoseph Kurniawan, peserta asal Semarang juga happy dengan pembagian kelas. “Kalau kita pelan tidak takut ditinggal,” ungkap Yoseph yang ternyata mantan pembalap road race era 90’an.
Kemudian, dalam satu kelas ada beberapa grup kecil. Masing-masing grup diisi maksimal 5 peserta dengan satu instruktur.
Tiap grup mendapatkan kesempatan 5 sesi di dalam sirkuit, jeda antar sesi diisi dengan evaluasi.
Sesi pertama dan kedua pengenalan sirkuit dan racing line. Sesi berikutnya lebih detail pada evaluasi masing-masing pembalap.
Lalu bagaimana caranya instruktur menilai gaya berkendara tiap peserta di dalam grupnya?