First Ride Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1, Ada Fitur E-Boost Bikin Nagih

Rangga Kosala - Rabu, 15 Mei 2024 | 17:09 WIB

First Ride Kawasaki Z E-1 dan Ninja E-1 (Rangga Kosala - )

Meski ketika coba diayun di tempat untuk yang depan terasa empuk, sedang suspensi belakang sedang saja. Wajib dites ulang di jalan raya ini sih!

BATERAI
Sebagai sumber tenaga, Ninja e-1 dan Z e-1 menggunakan 2 buah baterai.

Yang harganya ternyata fantastis, menurut Michael satunya mencapai Rp 45 juta! Jadi baterainya saja di 2 motor ini mencapai Rp 90 juta!

Aant/Otomotif
Satu baterai Kawasaki Ninja E-1 dan Z E-1 harganya Rp 45 juta!

Jenisnya lithium-ion, vendornya Forsee Power, perusahaan pembuat baterai yang bermarkas di Perancis.

Baterai terpasang di kotak khusus yang letaknya di dalam “tangki”. Baterai bisa dilepas dengan terlebih dahulu membuka “tangki” ke arah belakang, membukanya tentu harus pakai anak kunci.

Rangga/Otomotif
Baterai Kawasaki Ninja E-1 dan Z E-1 letaknya di dalam tangki, tapi ada tutupnya lagi

Kemudian di baliknya ada lagi penutup khusus yang dilengkapi tuas pengunci model putar.

Antara penutup dan “tangki” ada ruang yang bisa dipakai untuk meletakkan barang dengan bobot maksimal 3 kg.

Baca Juga: IIMS 2024: Kawasaki Bawa Ninja Listrik dan Potong Harga KLX Rp 16 juta

Spesifikasi baterainya masing-masing 50,4 Volt 30 Ah, dengan pemasangan secara paralel, maka totalnya jadi 60 Ah. Di baterai terdapat indikator digital yang menunjukkan sisa arusnya.

Jika menggunakan Riding Mode Eco, menurut Kawasaki range bisa sampai 72 km.

Untuk pengisian baterai bisa dilakukan dengan 3 cara. Pertama langsung colok ke konektor yang terpasang di balik jok belakang, kedua dengan dilepas baterainya dan charger langsung dicolok, ketiga menggunakan charger dock. Tapi yang terakhir harus beli lagi secara terpisah.

Waktu pengecasan 3,7-4 jam untuk 0-100 % untuk setiap baterainya. Jika 2 baterai tentu tinggal dikali 2. Lama juga ya!

FITUR & TEKNOLOGI
Karena basisnya dari Ninja 250 dan Z250, maka fitur standar Ninja e-1 dan Z e-1 juga sama.

Antara lain lampu LED, suspensi teleskopik 41 mm di depan dan monosok dengan uni-track di belakang, ban tubeless, berikut rem cakram di kedua roda yang dilengkapi ABS.

Nah berikutnya ada fitur khusus sebagai motor listrik. Mulai dari spidometer TFT 4,3 inci yang diandalkan, isinya tentu beda dengan Ninja bensin.

Rangga/Otomotif
Spidometer Kawasaki Ninja E-1 dan Z E-1 digital TFT 4,3 inci

Di dalamnya bukan hanya ada info kecepatan, odometer, tripmeter A & B, jam dan info lampu-lampu, tapi juga ada yang khusus untuk motor listrik.

Baca Juga: Tanpa Knalpot, Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1 Bisa Ngebut Sampai Segini 

Pertama ada info kapasitas baterai. Karena pakai 2 buah baterai, infonya juga ada 2 di kanan dan kiri.

Kemudian ada juga info suhu motor listriknya. Terdapat juga info konsumsi listriknya dalam satuan km/kWh.

Berikutnya ada info Riding Mode yang dipilih, Eco atau Road. Muncul pula “gear position”, antara N atau netral dan D atau drive alias siap jalan.

Terdapat pula info e-boost, yaitu fitur tenaga tambahan instan selama 15 detik.

Selain itu, bisa juga menampilkan Walk Mode, mode di mana motor bisa maju dan mundur secara perlahan, tentunya memudahkan saat di parkiran. Kecepatannya untuk mundur maksimal 3 km/jam, sedang maju 5 km/jam.

Nah untuk memilih Riding Mode dan mengaktifkan Walk Mode, tombolnya ada di setang sebelah kiri. Berdampingan dengan sakelar lampu jauh-dekat, lampu sein dan klakson.

Rangga/Otomotif
Tombol Riding Mode dan Walk Mode Kawasaki Ninja E-1 dan Z E-1 di setang kiri

Untuk mengaktifkan Walk Mode, tinggal tekan dan tahan tombolnya sampai latar spidometer berubah jadi oranye disertai tulisan F/R.

Aant/Otomotif
Walk Mode Kawasaki Ninja E-1 dan Z E-1, ditandai dengan latar oranye dan tertulis F/R

Baca Juga: Kawasaki Ninja Listrik Ternyata Masih Butuh Oli Mesin, Buat Apa?

Pengoperasian Walk Mode ini unik, kalau untuk maju sih tinggal putar selongsong gas ke belakang seperti pada motor umumnya.

Yang beda ketika mundur, karena grip gas diputar ke depan! Lebih simpel dibanding yang pakai tombol terpisah yang banyak dijumpai di motor listrik pada umumnya.

Sementara itu untuk e-boost tombolnya ada di setang kanan, menemani tombol engine cut off yang menyatu dengan starter.

Yang mana untuk memindahkan dari N ke D harus ditekan beberapa detik.

Terdapat pula fitur regenerative system, sehingga saat deselerasi ada pengecasan ke baterai meski hanya kecil.

Untuk akomodasi seperti disinggung di pembahasan baterai, terdapat kompartemen yang bisa untuk menaruh barang dengan bobot maksimal 3 kg.

Jadi bisa untuk menaruh jas hujan atau barang kecil lainnya.

Data spesifikasi:
Tipe motor: air cooled, interior permanent magnet synchronous motor
Rated output: 5 kW (6,7 hp) @ 2.800 rpm
Max output: 9 kW (12 hp) @ 2.600-4.000 rpm
Max torque: 40,5 Nm @ 0-1.600 rpm
Mode riding: Eco/Road
Baterai: Lithium-ion, 50,4 Volt 30 Ah x 2
Primary reduction ratio: 3,211 (61/69)
Final reduction ratio: 3,867 (58/15)
Suspensi depan: teleskopik 41 mm
Suspensi belakang: monosok uni-track
Rem depan: cakram 290 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: cakram 220 mm kaliper 2 piston
Ban depan: 100/80-17
Ban belakang: 130/70-17
P x L x T: 1.980 x 690 x 1.105 mm (Ninja e-1), 1.980 x 730 x 1.035 mm (Z e-1)
Jarak sumbu roda: 1.370 mm
Jarak terendah: 160 mm (Ninja e-1), 170 mm (Z e-1)
Tinggi jok: 785 mm
Bobot: 140 kg (Ninja e-1), 135 kg (Z e-1)

 Baca Juga: Gas Pol Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1, Sekencang Apa? Tonton Videonya!