Rasio kompresinya rendah, hanya 9:1. Tentunya sangat aman pakai bensin RON 90.
Bentuk konstruksi mesin sekilas seperti dapur pacu Suzuki Thunder 125 generasi terakhir, tapi selain beda transmisi di Thunder hanya 5 percepatan, ternyata langkah piston juga beda.
Papio XO-1 Racer pakai ukuran bore x stroke 57 x 49,4 mm, sedang Thunder 125 57 x 48,8 mm, makanya hanya 125 cc.
Mesin yang dicat serba hitam ini pakai silencer undertail, sehingga leher knalpot dari kepala silinder berbelok lewat sebelah kiri blok.
Tenaga maksimal diklaim kecil saja, hanya 9,4 dk di putaran mesin 8.250 rpm, sedang torsi maksimal 9,2 Nm di kitiran 6.500 rpm.
Mesin yang hanya dibekali electric starter ini saat dinyalakan tergolong halus, baik suara maupun getarannya.
Suara dari silencer knalpot juga enggak begitu memekakkan telinga, meski gas digeber tinggi.
Saat dicoba jalan performanya ternyata biasa saja, tarikannya enggak terlalu responsif, tapi juga enggak bisa dibilang lemot.
Rasanya kalau sekadar dipakai jalan santai, atau sunmori sudah cukupan.
Baca Juga: Grand Filano Jadi Terasa Mahal, W Moto Greta 150 Resmi Meluncur Cuma Rp 21 Jutaan
Lagi pula dengan tampilan motor yang lucu, cocoknya memang untuk teman nongkrong atau mejeng kan! Bukan untuk ngebut, hehee...
Oiya koplingnya terasa ringan, pindah gigi baik naik atau turun juga enggak susah.
Yang sulit adalah cari netral, terasa keras khususnya ketika mesin masih menyala.
Tampaknya kopling perlu disetel ulang, atau butuh dikasih oli yang kualitasnya lebih bagus.
RIDING POSITION & HANDLING
Sebagai sebuah cafe racer, meski mini, enggak heran jika Papio XO-1 Racer pakai setang jepit.
Uniknya bagian pangkal setang jadi satu dengan segitiga atas, jadi enggak bisa diatur sudut atau ketinggiannya.
Uniknya lagi, sudut setangnya cenderung datar, beda dengan setang jepit motor umumnya yang cenderung miring ke bawah dan menekuk ke belakang.
Kalau sudut setang Papio XO-1 Racer datar mirip dengan KTM RC 200/250.
Baca Juga: Cruiser V-Twin Macho SM Sport V16 Dijual di Indonesia, Harga Menggiurkan
Efeknya meski badan agak nunduk ke depan, tapi sudut tangan mendatar, sehingga rasanya aneh. Rasanya akan butuh adaptasi lama agar terbiasa dan nyaman.
Oiya karena ini adalah motor mini, maka jangan heran dimensinya juga kecil. Panjangnya hanya 1.750 mm, lebar 700 mm dan tinggi 975 mm.
Tuh, tingginya enggak sampai 1 meter! Maka wajar tinggi joknya juga hanya 760 mm.
Karena joknya serendah itu, maka Papio XO-1 Racer ini akan sangat bersahabat bagi yang postur tubuhnya mungil, misal hanya 160 cm, pasti akan dengan mudah menapakkan kedua kaki saat berhenti. Oiya busa joknya termasuk tebal dan empuk saat diduduki.
Segitiga berkendara rasanya cukup sporty, utamanya karena setang jepit yang membuat badan cenderung ke depan.
Namun, posisi pijakan kaki enggak begitu nangkring, jadi mestinya masih nyaman untuk harian.
Handlingnya karena bobot motor hanya 114 kg, setara motor bebek, maka tak heran jika terasa sangat ringan dan lincah.
Tantangannya hanya pada sudut belok setang yang sedikit, sehingga radius putarnya jadi besar.
Baca Juga: Motor Bebek Retro Terjangkau Nih, Mirip Honda Supercub Harga Motor Ini Cuma Rp 20 Jutaan
Untuk redaman suspensi yang jarak main keduanya sama hanya 96 mm, tergolong empuk baik yang depan maupun belakang.
Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara
Kapasitas: 126 cc
Bore x stroke: 57 x 49,4 mm
Rasio kompresi: 9:1
Tenaga maksimal: 9,4 dk (7 kW) @ 8.250 rpm
Torsi maksimal: 9,2 Nm @ 6.500 rpm
Transmisi: manual 6 percepatan
Tipe kopling: basah, plat majemuk
P x L x T: 1.750 mm x 700 mm x 975 mm
Jarak sumbu roda: 1.214 mm
Tinggi jok: 760 mm
Jarak terendah: 150 mm
Kapasitas tangki: 7 liter
Bobot basah: 114 kg
Tipe sasis: steel tube
Suspensi depan: upside down, stroke 96 mm
Suspensi belakang: monosok, stroke 96 mm
Ban depan: 120/70-12
Ban belakang: 130/70-12
Rem depan: 210 mm, kaliper 2 piston + ABS
Rem belakang: 190 mm, kaliper 1 piston + ABS
Aki: 12 V 7 Ah