Turing Bareng Anak, Melatih Emosi Diri dan Empati Terhadap Lingkungan

Fathia Yasmine - Kamis, 14 September 2023 | 18:04 WIB

Turing ayah dan anak (Fathia Yasmine - )

Baca Juga: 7 Poin yang Harus Dicek Pada Motor Setelah Dipakai Liburan Lebaran

“Gunakan helm, jaket, sarung tangan, dan sepatu, ya,” bilang Rizal ke Abrizam.

Di sela obrolan, Rizal menyelipkan fungsi helm dalam berkendara. 

Sepanjang perjalanan Rizal juga menjalankan motornya sesuai aturan. Ia berhenti di belakang garis tanda berhenti di persimpangan lampu merah. 

Ia ingin menunjukkan kepada Abrizam, bagaimana perilaku berkendara yang benar. 

Taat pada aturan lalu lintas bukan sekadar menghindari tilang petugas Kepolisian, namun bentuk tanggung jawab agar tidak merugikan diri sendiri, terlebih orang lain. 

Dengan adanya pemahaman semacam ini, diharapkan pengetahuan mengenai keselamatan berkendara pada anak bisa tertanam sejak dini.

Rizal sangat menyadari tanggung jawab merawat anak bukan hanya diletakkan pada ibu seorang. Ayah pun sebagai orang tua perlu mengambil peran. 

Ia menggunakan waktu cutinya untuk menciptakan hubungan yang baik antara dirinya dengan Abrizam. 

"Cuti ayah hanya salah satu sarana pelibatan ayah dalam pekerjaan pengasuhan,” jelas Early Dwi Nuriana selaku Staf Program ILO untuk Ekonomi Perawatan.

“Namun, ayah juga bisa terus berupaya meluangkan waktu untuk terlibat merawat bersama," tutupnya. 

Persis keinginan Rizal untuk Abrizam, anaknya: Lebih banyak menghabiskan waktu melakukan aktivitas bersama, lewat turing-turing berikutnya. (*)