Nah pijakan kaki yang letaknya lurus dengan posisi duduk pengendara, meski bikin nyaman tapi ternyata juga memberikan konsekuensi lain.
Saat kaki turun misal di kemacetan, akan mentok ke area belakang tulang kering.
Repot ketika awal pemakaian, walaupun akhirnya setelah terbiasa kaki akan adaptasi, refleks untuk lebih mengangkang.
Setang yang pakai tipe fatbar dan lebar, sangat terasa efektif memudahkan mengontrol arah saat di jalanan rusak.
Karena semakin lebar, otomatis memerlukan usaha yang lebih kecil untuk mengarahkan roda. Begitu terasa saat melewati jalan off-road menuju Curug Cibereum, Rawagede di Sukamakmur, Bogor.
Meski jalannya menanjak, rusak dan berbatu, motor berbobot basah 204 kg ini tetap mudah dikontrol.
Tapi, lebarnya setang juga ada konsekuensinya, jadi kurang lincah saat dipakai di jalanan kota yang padat, sulit untuk selap-selip di antara mobil.
Baca Juga: Aprilia Tuono 660 Dipakai Ngebut di Mandalika, Tonton Videonya!
Buat keluar kota baik di jalan aspal maupun tanah memang sangat nikmat, utamanya karena karakter handling yang ringan dan lincah!