Tentunya karena beberapa hal. Pertama dari tinggi jok yang hanya 780 mm, masih cukup rendah dan mudah dijangkau bagi yang posturnya sekitar 165 cm.
Kemudian yang sekitar 175 cm bisa nyaman karena setangnya cukup tinggi, jadi ketika setang dibelokkan enggak mudah mentok lutut.
Kemudian jarak antara dek dan jok pun cukup jauh, jadi kaki enggak terlalu nangkring. Efeknya juga membuat paha tak mudah pegal untuk perjalanan lama.
Apalagi ditunjang desain area legshield FreeGo menjorok ke depan, sehingga lutut juga tak mudah mentok.
Joknya walaupun terlihat tipis, namun ternyata saat diduduki terasa empuk, apalagi permukaannya juga tergolong lebar dan panjang, hal itu tentunya juga menunjang kenyamanan buat sendirian maupun berboncengan.
Hanya saja dimensi dek FreeGo ternyata tergolong pas-pasan buat kaki bersepatu ukuran 43-44, cuma bisa sedikit maju-mundur tanpa bisa masuk ke sisi dalam.
Bagaimana dengan handlingnya? Dengan bobot hanya 102 kg (FreeGo 125 101 kg), tentunya FreeGo 125 Connected ini terasa ringan dan lincah dipakai harian. Lebih ringan dari Vario 125 yang mencapai 112 kg.
Buat selap-selip di kemacetan tentunya sangat mudah, apalagi ditunjang dimensi setang dari ujung ke ujung yang pendek dan tentunya sudut belok setang lebar, jadinya radius putar kecil, gampang diajak sat-set menerobos kemacetan.