Jika tripmeter bagian atas terkoneksi dengan GPS, maka tripmeter bagian bawah ini terkoneksi dengan sensor ban dalam pengukuran jarak tempuh.
Tripmeter atas dengan GPS adalah yang utama, tapi tripmeter cadangan bisa dipakai sebagai pertimbangan soal lokasi pembalap jika ada masalah tertentu yang ditemui di medan balap.
4. GPS
GPS ini biasanya dipasang di bagian setang motor, dan sudah disetting oleh penyelenggara Reli Dakar.
Alat GPS ini biasanya berbentuk gambar panah, dan akan menyala pada jarak tertentu dari waypoint yang harus dilewati pembalap.
Jadi jika panah menunjukkan ke kiri, maka pereli harus mengikuti arah yang ditunjukkan di GPS sampai waypoint tervalidasi, sebelum melanjutkan perjalanan sesuai perintah dari roadbook.
"Saat pereli mendekati waypoint mereka mendapat anak panah di layar GPS mereka, anak panah menunjukkan arah yang benar dari waypoint," kata Stefan Huber.
Saat pereli sudah melewati waypoint maka anak panah akan hilang dan kembali menunjukkan kompas.
Ada 2 jenis waypoint di Reli Dakar, yakni waypoint mask atau WPM dan waypoint safety atau WPS.
Di WPM, GPS mulai menunjukkan arah saat kendaraan pereli memasuki wilayah 800 meter dari titik waypoint dan pereli dianggap sukses jika memasuki wilayah 200 meter dari titik itu.
Sementara di WPS, pereli akan melihat titik waypoint dari jarak 3 km namun pereli harus berada dalam radius 90 meter dari titik tersebut untuk dianggap melewati waypoint.
Lalu ada pula checkpoint di mana pereli harus berhenti dan mendapatkan stempel di timecard mereka.
5. Peralatan Keselamatan
Ada satu peralatan yang harus ada di tiap motor pereli untuk alasan keselamatan.
Peralatan itu adalah iritrack safety tracker atau pelacak yang bisa melacak keberadaan kendaraan para pereli.
Para pereli bisa memberi sinyal pada organiasasi dengan menekan tombol merah atau tombol darurat di Iritrack.
"Jika pereli berhenti secara tiba-tiba, organisasi bisa mengontak pereli dan menanyakan apakah mereka baik-baik saja, jika pereli tidak merespons lebih dari tiga menit, mereka akan melapor pada tim penyelamat," ungkap Stefan Huber.