GridOto.com - Kejuaraan dunia balap mobil listrik Formula E akan dihelat di Indonesia akhir pekan ini, Sabtu (4/6/2022).
Beberapa event promosional pun sudah digelar oleh pihak panitia lokal dan Formula E Operation (FEO) untuk meramaikan Formula E Jakarta.
Salah satunya adalah memamerkan replika mobil Formula E Gen2 yang akan membalap di Formula E Jakarta pada Sabtu nanti di Ancol, Jakarta Utara.
Seperti namanya, mobil yang dipamerkan di Bundaran HI saat Car Free Day pada Minggu (29/5/2022) kemarin merupakan replika dari mobil balap Formula E generasi kedua.
Memangnya mobil balap Formula E sudah ada berapa generasi sih? Yuk kita bahas sama-sama sebelum balapan Formula E Jakarta nanti.
Sejak digelar pada 2014 silam, ajang balap mobil listrik gagasan Alejandro Agag dan Jean Todt itu sudah memiliki dua generasi mobil.
Sebelum mobil balap Formula E generasi ketiga atau Gen3 digunakan mulai musim kesembilan pada 2022-2023 mendatang.
Mobil balap Formula E generasi pertama atau Gen1 dipakai selama empat musim balap dari 2014 hingga 2018.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Formula E Cuma Pakai Satu Tipe Kompon Ban Untuk Kondisi Cuaca Apapun
Didesain oleh Spark, perusahaan milik bos tim Alfa Romeo F1 Frederic Vasseur, bekerja sama dengan Renault, mobil Formula E Gen1 diberikan kode sasis SRT_01E.
Ketika pertama kali dipakai balapan, SRT_01E memiliki tenaga maksimal 268 dk dan torsi puncak 140 Nm dari motor listrik buatan McLaren.
Namun para tim akhirnya diperbolehkan mendesain motor listrik dan sistem kontrol elektronik (ECU) masing-masing sejak musim kedua.
Salah satu regulasi unik yang sering diingat dari era mobil Formula E Gen1 adalah diwajibkannya pit stop untuk mengganti mobil di tengah-tengah balapan.
Pasalnya, baterai berkapasitas 28 kWh produksi Williams Advanced Engineering milik mobil Formula E Gen1 tidak cukup besar untuk menyelesaikan balapan.
Ketika mobil Formula E Gen2 tiba pada musim kelima (2018-2019), regulasi tersebut pun dihapuskan.
Karena kapasitas baterai mobil Formula E Gen2 yang kini diproduksi McLaren tersebut sudah membengkak menjadi 54 kWh.
Ditambah oleh kemampuan regenerasi energi yang jauh lebih baik, berarti mobil balap Formula E kini bisa menyelesaikan balapan dalam satu kali pengecasan.
Tapi tidak hanya kapasitas baterai, mobil Formula E Gen2 juga memiliki beberapa perubahan drastis lainnya dibandingkan mobil Gen1.
Pertama dari bagian eksterior, di mana mobil Formula E Gen2 tampil sama sekali berbeda dari mobil Gen1 dan jauh lebih futuristis.
Mobil Formula E Gen2 juga lebih kencang berkat penggunaan motor listrik dengan tenaga maksimal yang bertambah menjadi 325 dk.
Gen2 juga menjadi awal kepopuleran seri Formula E di mata pabrikan, dengan partisipasi sebanyak sembilan pabrikan sejak dipakai mulai 2018 lalu.
Kesembilan pabrikan tersebut adalah Porsche, Audi, BMW, Jaguar, Nissan, Mahindra, DS Automobile, NIO, dan Mercedes-Benz.
Sempat muncul wacana akan adanya mobil Gen2EVO dengan bentuk bodi mobil yang sedikit berbeda untuk musim balap 2020-2021.
Namun rencana tersebut akhirnya dibatalkan akibat pandemi Covid-19 dan Formula E memutuskan untuk langsung beranjak ke mobil Gen3.
Untuk mobil balap Gen3, FEO mendesain mobil yang lebih kecil dan ringan ketimbang Gen2 untuk membantu pembalap melakukan manuver.
Selain itu, ada juga penambahan motor listrik di sumbu roda depan untuk semakin membantu regenerasi daya listrik pada mobil Gen3.
Meskipun ada desas desus bahwa untuk mobil generasi selanjutnya, motor listrik tersebut juga bisa menjadi mesin penggerak untuk membantu akselerasi.
Bicara motor listrik, unit penggerak di mobil Gen3 juga akan semakin bertenaga di angka 470 dk, lebih tinggi 135 dibanding pendahulunya.
Selain bodi dan motor listrik, Formula E juga mengganti beberapa supplier untuk komponen mobil Gen3.
Yaitu baterai yang kini kembali disuplai Williams Advanced Engineering, serta ban yang tahun depan akan menggunakan ban produksi Hankook.