Test Ride Lengkap New KTM Duke 250, Punya Standar Emisi Lebih Tinggi!

Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - Senin, 9 Mei 2022 | 14:00 WIB

Test ride KTM Duke 250 2021 (Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - )

GridOto.com – Inilah hasil test ride lengkap New KTM Duke 250, kini punya standar emisi lebih tinggi dibanding model sebelumnya!

Pada akhir 2021 silam, PT Penta Jaya Laju Motor selaku APM KTM di Indonesia secara resmi memasarkan New KTM Duke 250 yang merupakan model 2021.

Standar emisinya kini mengacu pada standar BS-VI atau Bharata Stage VI. Itu merupakan standar emisi di India, negara tempat motor-motor KTM 400 cc ke bawah diproduksi.

Desain

Secara desain, New Duke 250 2021 ini masih persis dengan model 2017, bedanya tentu hanya permainan warna dan grafisnya saja.

Garis bodinya serba tajam mulai dari lampu utama, shroud tangki sampai bodi belakang, yang terinspirasi dari Super Duke 1290 R. Kesan yang dihadirkan dari motor ini jadi terlihat agresif dan sangar.

Terlihat gagah dan memikat mata tentu saja juga dari bentuk sasis trellis yang dicat oranye, dipadu dengan suspensi upside down yang besar serta lengan ayun yang seakan didesain terbalik.

Performa & Konsumsi Bensin

Secara spesifikasi mesin tentunya tetap, 248,8 cc 1 silinder DOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan dengan transmisi 6 percepatan.

Baca Juga: Unit Terbatas, KTM Duke 790 Muncul di IIMS 2022, Power 100 dk Bobot Setara Motor 250 cc

Pakai ukuran bore x stroke 72 x 61,1 mm. Rasio kompresinya mencapai 12,5:1, dengan ukuran throttle body 38 mm.

Kendati punya rasio kompresi 12,5:1, tapi ternyata dikasih bahan bakar beroktan 92 mesin New Duke 250 ini bebas dari ngelitik.

Dipakai harian dan digunakan dengan kondisi jalan beragam dan menempuh jarak lebih dari 250 km, konsumsi bensin rata-rata masih dapat angka 34 km/liter.

Tentunya itu angka yang tergolong irit untuk sebuah motor 250 cc. Sebagai perbandingan MT-25 cuma dapat 23,7 km/liter.

Soal efek dari penerapan standar emisi gas buang yang lebih tinggi, otomatis performa mesin mengalami penurunan.

Okkie
KTM Duke 250 2021 punya standar emisi tinggi

Karena agar emisi gas buang lebih bersih harus ditempuh dengan mengurangi suplai bensin, serta menambah catalytic converter di saluran gas buang, yang efeknya pembuangan jadi lebih terhambat.

Enggak heran jika klaim performa maksimal mengalami penurunan dibanding versi sebelumnya, tapi bedanya hanya sedikit.

Tenaga maksimal New Duke 250 ini diklaim di angka 29,5 dk di putaran mesin 9.000 rpm, sedang torsi maksimal tetap 24 Nm di 7.500 rpm.

Bisa dirasakan langsung ketika berkendara di putaran bawah, sebelum 5.000 rpm, tarikan terasa sedikit lebih kalem, muntahan tenaga dan torsinya tak sepadat versi sebelumnya.

Baca Juga: KTM Duke 390 Scrambler, Bernuansa Retro Modern, Tampang Makin Garang

Tapi, di putaran tengah ke atasnya setelah 5.000 rpm masih khas Duke 250 yang berkarakter overbore, padat berisi teriaknya cepat.

Walaupun sayangnya putaran maksimalnya tergolong rendah, limiter di 10.600 rpm. Tapi tenang, buat dipakai harian cukup main di kisaran 3-6 ribu rpm saja kok.

Karakter tersebut juga tergambarkan di grafik hasil tes dyno, di atas 5.000 rpm tenaga dan torsi sama-sama menanjak, kemudian turun setelah 9.000 rpm.

Istimewa
Hasil dynotest KTM Duke 250

Kalau dari hasil tes dyno pakai mesin Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport, ternyata tenaga maksimal di roda terekam sebesar 25,09 dk di 8.840 rpm, sedang torsi maksimal 20,93 Nm di 7.220 rpm.

Walaupun tenaga mengalami penurunan, namun dengan bobot hanya 154 kg akselerasi New Duke 250 yang dites pakai Racelogic tetap tak bisa dibilang lambat, masih kilat!

Contoh untuk mencapai 0-60 km/jam, hanya butuh waktu 3,1 detik saja, lalu 0-100 km/jam 8,2 detik. Jarak 0-201 meter pun hanya 10,1 detik. Cukup cepat untuk naked bike 250 cc 1 silinder.

Karakter transmisinya juga menarik, gigi 1 sampai 4 sangat rapat dan putaran mesin gampang kena limiter.

Beda dengan gigi 5 dan 6, karena ternyata kedua gigi akhir ini karakternya overdrive. Gigi 5 pakai ukuran 23:22, sedang gigi 6 25:21 makanya di kedua gigi akhir ini sangat lama untuk mencapai limiter.

Masih dari area mesin, yang jadi catatan adalah kaki kiri terasa panas. Hal itu karena ada leher knalpot melingkar di sisi kiri blok, jadi hawa panasnya sangat terasa di kaki.

Aant/Otomotifnet
Leher knalpot KTM Duke 250 2021

Baca Juga: KTM Luncurkan Adventure 250, New Duke 200 dan New Duke 250, Pasang Target Penjualan Segini

Heran sih, kenapa enggak dibikin seperti Duke 200, yang leher knalpotnya lewat bawah mesin jadi kaki lebih nyaman.

Tapi kalau bicara suhu mesin, ternyata justru lebih adem dibanding Duke 200. Di spidometer tertera suhu lebih sering main antara 8-9 bar.

Jadi kipas radiator tergolong jarang menyala, karena baru hidup saat suhu mencapai 10 bar sehingga hawa panas jarang terasa.

Bicara getaran, mesin bertandar BS-VI ini lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

Lumayan halus, walaupun di atas 7.000 rpm tetap ada terasa di area kaki tapi ringan.

Oiya suara knalpotnya yang pakai silincer di samping cukup padat dan ngebas, didengarnya lebih enak dibanding model underbelly seperti milik Duke 200.

Riding Position & Handling

Posisi berkendara yang disajikan Duke 250 khas naked bike tulen. Badan pengendara dipaksa condong ke depan dengan tangan dan dada yang terbuka, karena pakai setang fatbar yang lebar.

Dikombinasi dengan pijakan kaki yang tinggi dan letaknya lumayan di belakang, kaki terasa nangkring. Dengan posisi begitu, ketika berkendara terasa lebih sigap.

Baca Juga: Seken Keren, Panduan Membeli KTM 250 Duke Seken, Waspada Motor Kelamaan Nganggur atau Bekas Crash

Joknya walaupun punya busa yang cukup tipis, namun karakternya cukup empuk dan permukaannya lebar, sehingga masih nyaman.

Tinggi joknya lumayan tinggi yaitu 830 mm, jadi buat pengendara dengan tinggi 173 cm pun masih agak jinjit.

Yang cukup jadi catatan adalah karakter suspensi depan, upside down 43 mm dari WP yang punya jarak main 142 mm.

Karakternya terasa cukup kaku namun secara kestabilan sih oke banget, hasilnya tapi jadi kurang nyaman ketika lewat jalan yang kurang mulus.

Okkie
Posisi berkendara KTM Duke 250 rasa naked bike tulen

Beda dengan sokbreker belakang yang punya setelan preload 10 tingkat, dalam kondisi setelan standar di posisi ketiga, masih tergolong empuk.

Oiya jarak mainnya juga cukup panjang, 150 mm. Yang belakang empuknya justru mendekati motor supermoto.

Bedanya punya rebound yang cukup lambat jadi area belakang motor tetap stabil walaupun dipakai ngebut.

New Duke 250 pakai rangka trellis dan subframe yang bisa dilepas, punya karakter handling yang cukup kaku.

Efeknya handling motor jadi presisi dan stabil banget. Buat belak-belok di tikungan rasanya menyenangkan.

Baca Juga: Seken Keren KTM Duke 250, Jangan Asal Isi Bensin Oktan Rendah Kalau Tidak Mau Hal Ini Terjadi

Repotnya justru di kemacetan, efek setang dan spion yang lebar jadi kurang lincah, sulit untuk selap-selip di antara mobil.

Fitur & Teknologi

Ada beberapa fitur andalan yang disematkan KTM pada New Duke 250. Langsung kelihatan tentunya di bagian kaki-kaki.

Untuk depan pakai suspensi upside down WP yang ukurannya tergolong besar, diameter asnya 43 mm! Rata-rata sport 250 cc lainnya cuma 37 mm.

Sementara untuk belakang pakai monosok WP dengan setelan preload 10 tingkat, konstruksinya tanpa link, langsung tertumpu pada jembatan di lengan ayun.

Nah lengan ayunnya unik, berbahan aluminium dengan bentuk tak lazim, bagian bolong dengan tulang-tulang penguat justru ada di sisi luar.

Ukuran roda pun tergolong lebar dan profilnya tipis, depan pakai ban 110/70R17 sedang belakang 150/60R17. Dimensi peleknya berukuran 3.00x17 dan 4.00x17.

Yang juga jadi andalan tentu sistem pengereman dari Bybre (By Brembo). Depan pakai cakram 320 mm yang dijepit kaliper radial 4 piston, sedang belakang cakram 230 mm dijepit kaliper 1 piston.

Okkie
KTM Duke 250 pakai suspensi upside down WP dan kaliper radial Bybre

Pengereman motor juga dikawal sistem ABS dari Bosch, sayangnya tidak dibekali opsi ABS Supermoto seperti di Duke 200 terbaru.

Baca Juga: Seken Keren KTM 250 Duke, Motor Naked Sport 250 cc Anti-Mainstream yang Selincah dan Seharga Motor 150 cc

Geser ke fitur elektronik, lampu utama sayangnya belum seperti versi lokal India, yang sudah pakai headlight LED terbelah seperti milik Duke 390.

Sedangkan yang masuk Indonesia seperti versi Eropa, masih pakai bohlam halogen sehingga sorotnya kekuningan. Sementara sein dan rem sudah pakai tipe LED.

Panel instrumen pun New Duke 250 masih pakai yang model lawas, full digital monokrom berlatar oranye, belum layar berwarna seperti milik 250 Adventure.

Secara info yang disajikan sebenarnya sangat komplet, tapi ukurannya termasuk mungil, sehingga beberapa info tak bisa dilihat secara jelas kalau saat berkendara.

Nah salah satunya adalah bar takometer yang terasa kekecilan, untungnya petunjuk kecepatan ukurannya besar di tengah bikin mudah dipantau.

Info yang ditampilkan antara lain ada spidometer, takometer, fuel meter, odometer, tripmeter, suhu cairan pendingin, jam, gear position, fuel range, konsumsi bensin real time dan rata-rata, trip time.

Okkie
Panel instrumen KTM Duke 250 2021

Selain itu terdapat berbagai info peringatan seperti standar samping, tekanan oli, cairan pendingin, ABS, sampai peringatan saat switch kopling rusak.

Di atas dan kanan layar digitalnya terdapat beberapa info seperti lampu sein, check engine, shift light, netral dan lampu jauh.

Di kanan ada lampu ABS dan lambang peringatan, sementara di kiri layar terdapat tombol Mode dan Set.

Baca Juga: KTM Duke 690 Pilih Tampilan Lawas ala Scrambler Dengan Ubahan Ringan

Tombol-tombol yang ada di panel sakelarnya termasuk standar, yang menarik lambangnya menyala biru persis di Bajaj Pulsar yang memang motornya diproduksi di pabrik yang sama hehe..

Fitur andalan berikutnya ada di bagian mesin, salah satunya ada slipper clutch, bikin efek engine brake lebih halus, serta kopling lebih enteng.

Kalau dibandingkan dengan Duke 200 terasa kalah enteng koplingnya! Bikin jari tangan kiri enggak pegel walaupun macet-macetan.

Lebih mahal dari New Yamaha MT-25 yang hanya Rp 56 jutaan, KTM Duke 250 dilepas ke pasaran dengan harga Rp 65 juta OTR Jakarta.