Kredit Mobil dan Motor Baru Adira Finance Meningkat Selama Kuartal Ketiga 2021, Nilainya Tembus Rp 18 triliun

Harun Rasyid - Jumat, 29 Oktober 2021 | 17:10 WIB

Illustrasi mobil baru di dealer (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Bisnis pembiayaan kendaraan PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) selama kuartal ketiga (Juli-September) 2021 disebut membaik, seiring menurunnya kasus harian Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, adanya perpanjangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga akhir 2021 juga cukup mendorong sektor otomotif dalam negeri yang sedang dilanda pandemi Covid-19.

Enggak heran jika wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) untuk mobil baru selama kuartal ketiga 2021 mengalami pertumbuhan 69 persen, jika dibanding periode yang sama tahun lalu dengan angka 628 ribu unit.

Sementara untuk wholesales motor baru, tumbuh 31 persen dibanding periode yang sama pada 2020 lalu atau sebesar 3,8 juta unit.

“Seiring meningkatnya penjualan di industri otomotif, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru di kuartal ketiga 2021 sebesar Rp 18,1 triliun atau naik 36 persen ketimbang tahun 2020," ujar Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira finance dalam meeting virtual, Jumat (29/10/2021).

Rudy Hansend
Ilustrasi motor baru di dealer Yamaha


Hafid mengatakan, seluruh sektor juga mengalami kenaikan terutama segmen mobil baru dan motor baru.

"Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan tercatat masih turun sebesar 13 persen dibanding tahun lalu atau senilai Rp 39,9 triliun di September 2021," ucapnya.

Penurunan piutang yang dikelola ini, menurut Hafid disebabkan rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru.

Baca Juga: Bukan Bikin Pusing Bayar Cicilan, Ternyata Ini Alasan Leasing Kasih Kredit Mobil Baru Maksimal Cuma Lima Tahun

Alasannya, karena penjualan kendaraan belum kembali normal seperti masa sebelum pandemi Covid-19.

Berikutnya di tengah pandemi Covid-19 pada 2021 ini, Adira Finance telah melakukan beragam inovasi dalam menanggapi perubahan pasar dan perilaku konsumen dalam hal digitalisasi.

"Adira Finance telah meluncurkan aplikasi mobile Adiraku pada HUT ke-31. Kami juga mendorong konsumen lebih aktif dalam menggunakan sarana digital seperti Momobil.id, momotor.id, serta
dicicilaja.com sebagai alternatif dalam mengakuisisi pembiayaan baru," lanjut Hafid.

Akhirnya hingga September 2021, jumlah konsumen yang sudah mengunduh aplikasi Adiraku hampir sekitar 1,8 juta konsumen.

"Sedangkan jumlah konsumen yang terdaftar sekitar 736 ribu konsumen” ungkap Hafid.

Wisnu/GridOto.com
Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance (tengah), I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance (kiri) dan Perry B. Slangor, selaku Sekretaris Perusahaan Adira Finance (kanan)


Selain itu, Adira Finance juga memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak Covid-19 dengan 831 ribu pinjaman kontrak atau sebanyak Rp 19 triliun.

"Saat ini, sudah sekitar 85 persen dari pinjaman nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya," jelas Hafid.

Dari sisi keuangan, ia menyatakan jika Adira Finance membukukan pendapatan bunga sebesar Rp 6,6 triliun atau turun 17 persen dibanding tahun lalu.

Baca Juga: Kredit Mobil atau Motor Macet, Segini Batas Waktu Tunggakan Cicilan Hingga Akhirnya Ditarik Leasing

Baca Juga: Adira Insurance Punya Asuransi Third Party Liability, Ternyata Manfaatnya Seperti Ini

"Sementara itu, beban bunga turun sebesar 25% dibanding tahun lalu di periode yang sama atau menjadi Rp 2,2 triliun. Ini sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman," terangnya.

"Hasilnya, pendapatan bunga bersih tercatat turun 11 persen dibanding tahun lalu dalam periode yang sama, atau menjadi Rp 4,2 triliun," sambung Hafid.

Berdasarkan laporan Adira Finance, margin bunga bersih disebut meningkat 13,1 persen dari 12,1 persen selama sembilan bulan pertama 2020.

Lebih lanjut, beban operasional Perusahaan Adira Finance juga naik sebesar 3 persen ketimbang tahun lalu menjadi Rp2,7 triliun.

Sementara cost of credit perusahan tersebut, menurun sebesar 18 persen dari tahun lalu menjadi Rp1,1 triliun

Adira Finance juga mencatat, rasio NPF yang didapat pada September 2021 adalah 2,8 persen atau menurun 3 persen dibanding kuartal 1 tahun ini.

Dari laporannya, laba bersih Adira Finance secara keseluruhan di kuartal 3 2021 yang dibukukan sebesar Rp 753,3 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,5% dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp814,2 miliar.

Meski begitu, Hafid menambahkan industri otomotif akan kedepannya akan semakin membaik.

"Semua sudah memprediksi perekonomian akan membaik. Misalnya AISI (Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia) di tahun depan memprediksi penjualan motor baru tumbuh 8 sampai 13 persen. GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) memprediksi penjualan mobil baru naik 20 persen di tahun depan," tambahnya.

"Harapannya semoga terealisisasi Namun yang paling penting adalah bagaimana kita semua menjaga pandemi ini lebih terkontrol sehingga ekonomi semakin membaik," tutup Hafid.