Proyek Jalan Tol MNP Mungkin Bakal Molor, Memang Apa Sih Penyebabnya?

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 18 Oktober 2021 | 18:00 WIB

Ilustrasi jalan tol (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Proyek pembangunan jalan tol Makassar New Port (MNP), Sulawesi Selatan (Sulsel) tampaknya bakal meleset dari rencana awal.

Awalnya proses pengerjaan fisik untuk jalan tol MNP sempat direncanakan bisa dimulai pada kuartal 3 atau kuartal 4 2021.

Kendati demikian, rencana tersebut tampaknya harus molor, karena pembebasan lahan untuk jalan tol MNP sampai sekarang belum dilakukan.

Melansir dari Tribun-timur.com, sekarang progres proyek jalan tol itu masih dalam tahap penyesuaian dokumen dengan data di lapangan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menyebutkan seharusnya pengadaan lahan untuk jalan tol ini sudah selesai pada Oktober 2021.

Dengan begitu pengerjaan konstruksi jalan tol MNP bisa dimulai sesegera mungkin pada kuartal 4 2021.

"Prinsipnya, begitu lahan tersedia, kami bisa memulai (pengerjaan konstruksi jalan tol MNP)," jelas Danang, dikutip dari Tribun-timur.com.

Danang melanjutkan, misal pengadaan lahan sudah selesai, sayangnya masih ada tahapan yang harus dilakukan sebelum pengerjaan bisa dimulai.

"Dari BPJT begitu lahan siap, amandemen konsesi kami lakukan dan SPMK (Surat Perintah Mulai Konstruksi) bisa kami terbitkan," lanjutnya.

Baca Juga: Jambi Bakal Dilewati Dua Jalan Tol, Sudah Sampai Mana Progres Proyeknya?

Walau demikian, ia masih tetap berharap pengerjaan konstruksi jalan tol MNP bisa dilakukan pada kuartal 4 2021.

Pasalnya, jalan tol tersebut bisa memberikan akses yang lebih mudah untuk memajukan ekonomi, sistem logistik dan meningkatkan ekspor.

"Pada saat yang sama juga mendorong manfaat jalan tol untuk jaringan distribusi," ujar Danang.

Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanahan Kota Makassar, Akhmad Namsum mengatakan bahwa proses penyesuaian dokumen untuk jalan tol MNP masih dilakukan.

Soalnya ada perubahan dari data yang ada di dokumen perencanaan dengan kondisi faktual di lapangan.

"Lahan yang terdampak ternyata tidak sesuai dengan perencanaan. Jadi kami sesuaikan dulu," ucapnya.

Ia menyebut, berdasarkan data perencanaan, ada 135 bidang tanah yang terdampak oleh proyek jalan tol ini.

Namun saat dikonfirmasi di lapangan, ada beberapa lahan yang tidak masuk dalam data perencanaan, tetapi justru terdampak oleh proyek jalan tol.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo Sempat Mau Gilas Kompleks Pemakaman di Klaten, Endingnya Begini

Adapun lahan-lahan terdampak jalan tol tersebut berada di dua kelurahan di Kecamatan Tallo, yakni Kaluku Bodoa dan Buloa.

Jika penyesuaian perencaan dinyatakan selesai, nantinya proses berlanjut ke penentuan lokasi (penlok) dan dilanjutkan dengan sosialisasi dan pembebasan lahan.

"Tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Makassan dalam pembangunan tol MNP ini adalah memfasilitasi administrasi yang menjadi kewenangan kami, dalam hal ini penlok yang harus mengikuti regulasi," papar Akhmad.

Perlu diketahui, jalan tol MNP merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang membutuhkan anggaran sebanyak Rp 500 miliar untuk menyelesaikan konstruksinya.

Jalan tol ini juga nantinya tersambung dengan jalan existing MNP yang terakses dengan fasilitas kereta api.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Pembangunan Tol MNP Berpotensi Molor, Pejabat PUPR Beberkan Kendalanya.