GL Max tidak sendiri sob, ia mengaspal bersama Honda GL Pro yang memiliki mesin 145 cc di tahun yang sama.
Meski Honda memiliki dua 'jagoan' GL generasi terbaru, namun GL100 tetap diproduksi hingga 1990-an.
Penerus GL125 ini mulai diminati konsumen hingga membuat pabrikan meluncurkan beberapa varian lain, yakni GL Max CDI dan GL Max Neotech 125.
Honda GL Max Neotech 125 terus beredar dan dijual di Indonesia hingga 2005.
Lantas bagaimana kelanjutan Honda GL Pro yang mengaspal bersamaan dengan GL Max generasi pertama?
Honda GL Pro yang memiliki mesin lebih besar pun terus diproduksi oleh pabrikan hingga tahun 1991.
Selain itu, GL Pro generasi pertama ini memiliki julukan GL Pro White Engine sob.
Hal itu karena mesinnya dilabur dengan warna krom, berbeda dengan penerusnya yang hadir pada 1992.
Penerusnya tersebut hadir dengan nama GL Pro Black Engine yang didatangkan ke Indonesia secara Completely Built Up (CBU).
Sayangnya GL Pro Black Engine ini tidak bertahan lama di Indonesia, peredarannya harus berakhir pada 1994.
Namun generasi GL Pro tidak berhenti di situ, Honda pun menghadirkan GL Pro Neotech dengan beberapa teknologi terbaru.
Selain dibekali teknologi baru, Honda GL Pro Neotech memiliki mesin lebih besar, yakni berkapasitas 160 cc.
Artinya mesin yang digunakannya ini berbeda dari dua generasi sebelumnya.
Meski motor ini cukup diminati masyarakat, Honda GL Pro Neotech harus berhenti produksi pada tahun 1999.
Kalau melihat garis desainnya, Honda GL series mungkin sudah terbilang berakhir di GL Pro Neotech.
Namun kalau melihat kode mesinnya, jangan lupakan Honda Megapro alias GL160 dan Honda Tiger GL200 juga Sob!
Bisa dibilang Honda GL100 dan GL125 inilah yang jadi sesepuh keluarga GL selanjutnya seperti Tiger, hingga terakhir Honda Verza.
Tapi kalau sekarang masih pakai Honda GL100 atau GL125, apa masih bikin darah muda bergejolak ya?