Baca Juga: Figur - Hartawan ‘Hauwke’ Setjodiningrat, Doyan Meracuni Anak Muda Demi Melestarikan Mobil Kuno di Indonesia
Pria yang hobi membaca buku sastra Indonesia ini menilai, konsumen kini makin pintar dengan produk yang sudah ia ketahui lewat platform digital.
"Sebelum dan saat pandemi, konsumen sudah terlihat mengetahui bahkan menguasai informasi produk dengan risetnya di website atau media sosial. Jadi mereka sudah tahu spek hingga fitur dari kendaraan yang akan mereka pesan atau coba di dealer," terang Arfi.
Kedepannya ia mengatakan, strategi digital HPM akan terus menghubungkan potensi konsumen sampai ke level penjualan.
"Saat ini transaksi pembelian dan melihat mobil secara langsung memang masih di dealer sebagai tahap akhir pembelian, tapi ke depannya sedikit demi sedikit akan dilakukan full online dengan melihat proses adaptasi perubahan perilaku konsumen," terang Arfi yang menggemari musik Jazz dan Alternative Rock 90an tersebut.
Ia menambahkan, komunikasi sangat vital dalam membangun brand maupun produk yang dipasarkan HPM.
"Memasarkan mobil perlu komunikasi yang baik karena mobil tidak hanya berhubungan dengan sisi teknis tapi juga dengan image yang ingin dibangun. Nah saya menilai, seni komunikasi dapat membangun hal ini seiring perkembangan media yang mengikuti perilaku konsumen, dari media konvensional hingga digital, dari offline ke online," sebut Arfi.
"Hal Itulah yang saya nikmati dari pekerjaan saya dari 2005 sampai sekarang," tutupnya.