Wajar saja para insinyur berpikiran demikian, soalnya kebanyakan mesin motor pada saat itu memilih lubang pembuangan yang menyerong ke sebelah kanan.
Namun keputusan ini konon dicetuskan karena masyarakat pada 1 abad yang lalu terbiasa untuk naik dan turun dari kuda lewat sisi kiri.
Sehingga kebiasaan tersebut diaplikasikan pada motor dengan memasang knalpot di sebelah kanan.
Dengan begitu, pengendara bisa naik dan turun dengan mudah dari sebelah kiri motor tanpa takut harus terkena pipa panas dari knalpot.
Pakem penempatan knalpot ini kemudian terus diterapkan oleh pada kebayakan motor yang diproduksi di seluruh dunia.