Di era 1930-an, punya mobil listrik artinya juga mesti punya alat khusus untuk mengisi dayanya.
Bentuknya sama sekali enggak simpel.
Alatnya segede gaban, dengan tinggi mungkin sekitar dua meter, dan tentunya berat.
Tentu saja alat ini enggak bisa dibawa kemana-mana.
Cara kerjanya mirip dengan sebuah generator pembangkit listrik, dengan tuas sebagai saklarnya.
Nah, alat inilah yang jadi sumber untuk mengisi daya baterai mobil listrik saat itu.
Inilah juga jadi salah satu faktor yang bikin harga mobil listrik cukup mahal.
Makanya lambat laun, mobil listrik pamornya kembali meredup lagi dan kembali bersinar di era sekarang.
Ternyata panjang juga ya perjalanan mobil listrik.