Baca Juga: Jangan Kecele Tipuan Online, Pakar Sosial Media Kasih Saran Agar Transaksi Aman
Vicky menjelaskan, salah satu cara mudah untuk memastikan apakah penjual tersebut dapat terpecaya bisa dilihat dari postingan foto dan mutualannya di akun sosial media.
"Awal-awal kita bisa lihat dari mutual, jadi toko-toko yang sudah besar biasanya saling berteman di media sosial. Sekarang kalau misalnya followers 100 ribu, tapi mutualnya sama sekali enggak ada anak mobil itu patut dicurigai sebagai penipu," tutur Vicky lagi.
"Setiap toko juga punya ciri khas masing-masing. Maka dari itu saya enggak mau misalnya ada orang yang mau nitip jual dia kirimkan foto dengan background yang berbeda dengan saya," pungkasnya.
Baca Juga: Jangan Asal Percaya, Begini Cara Jitu Hindari Tipuan Online di Media Sosial
Maraknya kasus tipuan online ini juga ditanggapi oleh Agus Suyatno, selaku Sekertaris Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
"Jual-beli secara online sebuah keniscayaan, masalahnya adalah kita harus mengakui bahwa sebagian dari masyarakat kita masih belum siap untuk masuk ke era digital," tutur Agus kepada GridOto.com.
"Celakanya, hal ini dimanfaatkan oleh oknum yang kemudian melakukan penipuan secara online. Ini yang sangat membahayakan, sementara dari sisi perlindungan konsumen transaksi secara online itu kan masih lemah," paparnya.
Lebih lanjut, Agus pun meminta agar masyarakat lebih teliti sebelum membeli dan jangan mudah tergiur dengan penawaran harga yang jauh lebih murah.