Selain Hyundai Trajet, kedapatan juga Atoz yang tergeletak bertahun-tahun di Garasi 30 dengan kondisi lusuh dan tidak terurus.
"Di sini ada juga Atoz yang sudah empat tahun enggak dijemput pemiliknya. Dulu habis selesai memperbaiki matic sekitar Rp 6 jutaan, cuma pemiliknya waktu itu sakit terus pas dihubungi lagi nomornya sudah enggak aktif. Sekarang tidak karuan kondisinya sebab mesin sudah macet," sebut Boy.
Melihat sisi lain dari bengkel tersebut, terlihat empat mobil lainnya yang juga berselimut debu karena pemiliknya tidak berinisatif menjemputnya.
"Selain itu ada lagi KIA Carnival, dua unit Hyundai Trajet dan Toyota Harrier yang sudah lama tinggal di sini karena pemilliknya susah dihubungi. Padahal kami sudah bongkar segala macam untuk perbaikannya, kondisi ini jelas merugikan," sambungnya.
Baca Juga: Bikin Merinding! Kisah Mistis Kuburan Motor Wangun Harja, Mulai dari Melihat Darah Sampai Sopir Angkot Mistrius
Boy menyampaikan, kondisi ini dibarengi dengan rasa bersalah yang membuat bengkelnya tidak bisa melakukan tindakan penyelesaian.
"Sebetulnya mobil terlantar ini bisa saja dipreteli untuk dijual spare part-nya, tapi ini kan bentuk kejahatan. Saya juga takut kalau suatu saat pemiliknya datang ambil mobilnya, jadi kami juga bingung mobil ini mau diapakan," tuturnya.
Ari Momo, Admin Garasi 30 mengatakan, perilaku konsumen yang tidak bertanggung jawab ini membuat bengkel tersebut lebih selektif soal layanan perbaikan.
"Untuk mobil yang sudah kelar masalahnya tapi enggak diambil kami kenakan tarif parkir Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribuan per bulan. Selain itu, konsumen harus menyerahkan uang muka perbaikan 50 persen sebelum mobil dikerjakan," jelas pegawai di bengkel spesialis Hyundai tersebut, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: YouTuber Ini Temukan Bangunan Kosong yang Simpan Mobil Mewah Senilai Miliaran Rupiah