Ada tiga komponen utama dalam perhitungan TCO ini yaitu biaya servis dan sparepart, pajak kendaraan bermotor (PKB), serta konsumsi bahan bakar atau daya baterai yang dihabiskan.
Tanpa biaya servis dan spare part yang ‘terjadwal,’ TCO milik NIU NQi Sport pun hanya terdiri dari PKB dan biaya bahan bakar.
Untuk PKB, Irvan mengaku pihaknya masih belum bisa memberikan angka pasti yang harus dibayarkan para pemilik motor listrik NIU NQi Sport setiap tahunnya.
“Tapi menurut perhitungan kami berdasarkan PKB motor-motor listrik dan konvensional di kelasnya, PKB NIU NQi Sport akan berada di kisaran Rp 200 ribu,” jelasnya.
Baca Juga: Mirip Smartphone, Motor Listrik NIU Bisa Update Software Otomatis Biar Performanya Selalu Maksimal
Setelah mengetahui kisaran PKB, kita tinggal menghitung konsumsi daya baterai NIU NQi Sport, atau dalam hal ini biaya charging motor listrik tersebut selama setahun atau 20 ribu km.
Untuk membuat perkiraan biaya, Irvan mengatakan konsumen dapat menggunakan angka input daya maksimal yang dapat disuplai charger motor listrik masing-masing.
“Rumusnya mengalikan 220, karena daya listrik yang dipasok PLN semuanya memiliki tegangan 220 volt, dengan ampere maksimal yang dapat disuplai charger tadi,” jelas pria yang ambil jurusan Teknik Elektro saat masih kuliah itu.
Angka tersebut kemudian dikalikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang daya baterai hingga penuh.