"Kalau untuk kendala diluar pandemi itu, kita berhadapan dengan plagiarisme. Namun pelan-pelan kita sudah berupaya mengatasi hal itu, dan kita buktikan yang asli itu seperti apa. Caranya itu jelas kita push dari harga jual yang bersaing, plus selalu coba penyegaran di bagian desain," ucap Ondi.
"Nah kalau kendala berhubungan pandemi, alhamdulillah banget untuk penjualan kita malah naik, mungkin karena banyak orang yang stay di rumah dan kepengen modifikasi motornya di rumah saja, akhirnya pilih Hayaidesu ini. Mungkin kendalanya itu ketika kita ingin ekspor ke pasar luar negeri, pengiriman banyak yang terkendala karena pandemi ini dan ongkos pengirimannya lumayan melonjak mas," ujarnya.
Ditanya soal harapan Hayaidesu Indonesia kedepannya, jawaban Ondi berfokus ke keinginannya Hayaidesu lebih dikenal dan disenangi khususnya oleh pasar lokal dengan berencana membuka toko offline yang berbasis one stop shopping.
"Harapan kedepannya itu kita jelas ingin punya toko offline yang memang konsepnya one stop shopping dengan ciri khas Hayaidesu sendiri, karena jujur selama ini kita baru beroperasi di pasar online. Memang kita ada kantor yang terkadang juga menerima pemasangan langsung, namun berhubung pandemi akhirnya kita batasi mas," ujar Ondi.
"Sebenarnya tahun ini sudah ada rencana dalam waktu dekat, namun perkara pandemi Covid-19 ini jadinya terhambat. Ya doakan saja ya mas semoga akhir tahun atau awal tahun depan kita sudah mulai punya toko offline untuk melayani konsumen kita hehe," lanjutnya.
Ohya, Hayaidesu juga menitipkan pesan nih untuk teman-teman sesama pelaku UKM lokal di bidang otomotif!
Mantap deh mas Ondi dan Hayaidesu Indonesia!