Baca Juga: Ini Trik Bengkel Supaya Kampas Rem Baru di Motor Terasa Pakem
Mesin 4 silinder inline umumnya menggunakan metode pembakaran 1-4-2-3 dengan jeda waktu pengapian 180 derajat.
Dengan begitu silinder 1 dan 4 menyala bersamaan, kemudian dilanjutkan dengan silinder 2 dan 3 yang disebut dengan flatplane.
Mesin tipe ini punya efek negatif berupa munculnya noise berlebih, getaran besar, dan torsi akibat momen inersia yang fluktuatif alias naik turun.
Makanya, untuk menghilangkan efek negatif itu Yamaha mengembangkan mesin dengan tipe crossplane crankshaft.
Baca Juga: MotoGP San Mario Tempat Terbaik Valentino Rossi Umumkan Kontraknya
Pada sistem crossplane crankshaft, empat piston meledak bergantian secara lebih rapat tiap 90 derajat.
Artinya, saat piston 1 meledak, 90 derajat berikutnya piston 2 meledak dan berturut turut sampai piston 4.
Sistem crossplane crankshaft membuat mesin bekerja lebih halus dan minim getaran.
Efek yang paling dirasakan adalah tenaga mesin akan terasa terus mengisi di setiap putaran karena jarak ledakan pada piston yang berdekatan dan bergantian tadi.